Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Pendudukan Benjamin Netanyahu menyalahkan pemerintahan Israel sebelumnya yang telah menandatangani kesepakatan demarkasi maritim dengan Lebanon, menggambarkan kesepakatan yang didorong ancaman Hizbullah itu sebagai “kesepakatan penyerahan” sedemikian rupa sehingga “meningkatkan jumlah serangan teroris melawan Israel”.
“Pemerintah sebelumnya menandatangani perjanjian gas dengan Hizbullah tanpa menerima imbalan apa pun, [dan sekarang] Israel diserang,” kata Netanyahu dalam konferensi pers.
BACA JUGA:
- Pasukan Israel Serang Desa Beita, 216 Warga Palestina Terluka
- Israel Makin Ricuh, Netanyahu Batalkan Pemecatan Menteri Pertahanan
Dia kemudian sesumbar bahwa pemerintahan yang dia pimpin “akan memulihkan ketenangan dan keamanan, serta meningkatkan pencegahan”.
Sehubungan dengan Suriah, dia mengklaim bahwa serangan udara sebelumnya ditembakkan ke “target Iran” dan memperingatkan pemerintah Suriah bahwa mereka “akan membayar mahal jika serangan roket diulang.”
Dalam sesumbarnya mengenai Lebanon, dia mengatakan “Israel tidak akan mengizinkan Hamas membangun infrastruktur di Lebanon”, menggarisbawahi bahwa serangan ke Gaza adalah pesan untuk Hamas dan contoh harga yang akan mereka bayar [untuk menembakkan roket].
“Kami beroperasi di semua lini. Di Suriah, kami bertindak melawan target Iran. Di Lebanon, kami menyerang Hizbullah dan infrastruktur Iran dan beroperasi dengan cara lain yang tidak dapat saya jelaskan lebih lanjut.”
“Di Gaza, Hamas tahu mereka akan membayar harga yang mahal untuk tembakan roket. Di Tepi Barat, kami sedang melakukan kampanye penangkapan yang diperluas, dan kami telah menggagalkan banyak serangan teror. Saya tidak ingin membodohi kalian, masih ada banyak peringatan. Tapi saya berjanji kita akan menangkap semua teroris keji,” katanya.
Netanyahu mengatakan bahwa dia tidak menginginkan perang skala besar tetapi mengklaim bahwa jika “Israel” berperang, musuh-musuhnya akan dihantam dengan kekuatan penuh dari keamanan dan badan militer.
BACA JUGA:
- Ejekan Pedas Komandan AD Iran ke Zionis ‘Israel Terlalu Kecil Jadi Ancaman’
- Media Zionis: Israel Hadapi Badai Perang Multi-Front
Secara nasional, Netanyahu mengumumkan bahwa Gallant akan dipulihkan posisinya, mencabut keputusan pemecatannya sebelumnya.
“Menteri Keamanan Yoav Gallant akan tetap pada posisinya, dan kami akan bekerja sama demi keamanan Israel,” katanya.
Penangguhan Gallant adalah masalah yang sangat diperdebatkan bagi Amerika Serikat, yang dijuluki “jerami yang mematahkan punggung unta” oleh media Israel.
Pada pertengahan Maret, Perdana Menteri pendudukan Israel Benjamin Netanyahu memecat Menteri Keamanan Yoav Gallant untuk menghindari perpecahan dalam kabinet atas rencana reformasi peradilan.
Ini menyusul seruan dari Menteri Kepolisian Israel Itamar Ben-Gvir meminta Netanyahu untuk memecat Menteri Keamanan. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
