Amerika

Pentagon: Kebocoran Dokumen Ancaman Serius Keamanan AS

Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM Departemen Perang AS mengeluarkan peringatan keras tentang ancaman yang ditimbulkan terhadap keamanan nasional negara itu sebagai akibat dari kebocoran lusinan dokumen yang sangat sensitif baru-baru ini secara online.

Chris Meagher, asisten sekretaris perang untuk urusan publik, membuat pernyataan tersebut pada hari Senin (10/04), di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung oleh Departemen Kehakiman atas kebocoran tersebut.

BACA JUGA:

Kebocoran menampilkan foto-foto lusinan dokumen militer dan intelijen sangat rahasia tentang keamanan nasional negara itu dan sekutu dekatnya, yang telah muncul di Twitter, Telegram, Discord, dan platform media sosial lainnya selama beberapa hari terakhir.

Pentagon: Kebocoran Dokumen Ancaman Serius Keamanan AS

Pentagon

Data tersebut dilaporkan mencakup informasi rahasia tentang perang di Ukraina serta analisis sensitif dari sekutu utama AS.

Salah satu dokumen tersebut menyatakan bahwa pejabat agen mata-mata Mossad rezim Israel mendukung protes terhadap rencana reformasi peradilan yang kontroversial, yang diusulkan oleh perdana menteri rezim, Benjamin Netanyahu.

Meskipun informasi tentang pemaparan data telah muncul baru-baru ini, beberapa dokumen mungkin telah beredar online selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Dokumen yang beredar online menimbulkan “risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional dan berpotensi menyebarkan disinformasi,” kata Meagher.

“Kami masih menyelidiki bagaimana ini terjadi, serta ruang lingkup masalahnya. Ada langkah-langkah untuk melihat lebih dekat bagaimana jenis informasi ini didistribusikan dan kepada siapa,” tambahnya.

Kebocoran data ini telah digambarkan sebagai salah satu pelanggaran keamanan paling serius sejak lebih dari 700.000 dokumen, video, dan kabel diplomatik muncul di situs pembocor rahasia WikiLeaks pada tahun 2013.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan tentang kebocoran tersebut “akhir pekan lalu”.

Kirby menambahkan bahwa pemerintah AS khawatir akan ada lebih banyak dokumen yang akan muncul. (ARN)

Sumber: AlAhednews

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: