Amerika

Seymour Hersh: Biden Berusaha “Ancam” Putin

Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM AS bermaksud menggunakan ancaman meledakkan pipa Nord Stream untuk mencegah Rusia menyerang Ukraina. Jurnalis investigasi pemenang Hadiah Pulitzer, Seymour Hersh mengatakan hal ini.

Dalam paparan yang dipublikasikan secara online pada bulan Februari, Hersh mengklaim bahwa AS mengatur pemboman pipa Laut Baltik pada September 2022 yang dibangun untuk mengirimkan gas dari Rusia ke Jerman.

BACA JUGA:

Berbicara kepada majalah online Jerman, Tichys Einblick, pada hari Senin, jurnalis tersebut mengatakan bahwa Presiden Joe Biden awalnya memandang ancaman sabotase ini sebagai pencegahan.

Seymour Hersh: Biden Berusaha "Ancam" Putin

Foto Putin dan Biden

Hersh mengklaim bahwa rencana serangan potensial dimulai menjelang akhir 2021, ketika AS menuduh Moskow membangun militer di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.

“Idenya adalah menemukan sesuatu yang luar biasa yang dapat digunakan presiden, seperti bujukan atau ancaman, untuk meyakinkan Putin agar tidak menyerang [Ukraina],” kata Hersh.

“Di atas segalanya, itu adalah ancaman. Saya tidak berpikir administrasi ini sangat baik dalam persuasi. Mereka beroperasi lebih seperti, ‘Anda bersama kami atau Anda melawan kami,’” tambah sang jurnalis. “Idenya adalah untuk memberi tahu Putin: ‘Kami akan meledakkan pipa jika Anda melintasi perbatasan Ukraina.’”

Dua minggu sebelum Moskow meluncurkan operasi militernya pada Februari 2022, Biden berjanji bahwa AS akan “mengakhiri” Nord Stream jika pasukan Rusia memasuki Ukraina. Washington dan sekutunya sejak itu memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Moskow dan telah memasok senjata berat ke Kiev, termasuk tank dan artileri.

BACA JUGA:

Namun, Gedung Putih membantah terlibat dalam sabotase pipa, menolak cerita Hersh sebagai “fiksi yang benar-benar palsu dan lengkap.”

Beberapa outlet berita mengklaim pada bulan Maret bahwa kelompok pro-Ukraina yang bertindak secara independen mungkin berada di balik sabotase tersebut. Kiev membantah terlibat dalam serangan itu. Rusia, sementara itu, bersikeras bahwa laporan tersebut ditujukan untuk mengalihkan perhatian dari penyelidikan Hersh.

Bulan lalu, Dewan Keamanan PBB menolak seruan Rusia untuk membentuk komisi internasional guna menyelidiki sabotase tersebut.

Dmitry Polyansky, wakil utusan Rusia untuk PBB, mengatakan kepada surat kabar Izvestia pada hari Selasa bahwa “negara-negara Barat, terutama AS, tidak tertarik dengan penyelidikan internasional yang obyektif.” Sebaliknya, mereka “tertarik untuk menutupi jejak dan mengarahkan penyelidik ke jalan yang salah.”(ARN)

Sumber: AlAhednews

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: