Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Dina Sulaeman, pengamat politik luar negeri khususnya Timur Tengah, di akun Twitternya mengatakan bahwa para pendukung Israel selalu menuduh umat Islam yang rasis, anti-Yahudi. Padahal, yang dlawan umat Islam dan umat agama-agama lain (semua manusia yang bernurani keadilan), adalah penjajahan dan kejahatan kemanusiaan Israel.
Rasisme & Apartheid Israel
1/ Para pendukung Israel selalu menuduh umat Islam yg rasis, anti-Yahudi. Pdhl, yg dlawan umat Islam & umat agama2 lain (semua manusia yg bernurani keadilan), adlh PENJAJAHAN & kjahatan kmanusiaan Israel.
Saya mau kasih bukti, bhw Israel-lah yg rasis pic.twitter.com/6WFiYnat78
— Dina Sulaeman (@dina_sulaeman) April 13, 2023
Dina Sulaeman mau memberikan bukti, bahwa Israel-lah yang rasis. Naftali Bennet (mantan PM Israel) bahkan dengan terbuka bangga telah membunuh orang-orang Arab Palestina. PM Israel yang sekarang, Netanyahu, setali tiga uang.
BACA JUGA:
- Dunia Harus Akui Hak Palestina dan Kebrutalan Apartheid Israel
- Israel Rezim Apartheid Terakhir dengan Rencana Pembersihan Etnis Palestina
2/ Naftali Bennet (mantan PM Israel) bahkan dg terbuka bangga telah membunuh orang2 Arab Palestina.
PM Israel yg sekarang, Netanyahu, setali tiga uang. pic.twitter.com/Qp2Mj5TpuR— Dina Sulaeman (@dina_sulaeman) April 13, 2023
Baru-baru ini, Menkeu Israel, Bezalel Smotrich, mengeluarkan pernyataan di Paris, bahwa “tidak ada yang namanya Palestina”. Pernyataan ini jelas rasis, dalam arti: mengabaikan eksistensi ras Arab-Palestina yang jelas-jelas hidup di tanah Palestina (yang sebagiannya diduduki Israel).
Perhatikan isi video:
(1) argumen Smotrich berlindung di balik “kitab suci”, dia bawa-bawa agama untuk menjustifikasi Israel.
(2) peta di mimbar Smotrich adalah “greater Israel”, meliputi Suriah dan Jordan.
(3) di video, dia juga bicara soal penguasaan Damaskus
3/ Baru-baru ini, Menkeu Israel, Bezalel Smotrich, mengeluarkan pernyataan di Paris, bhw "tidak ada yg namanya Palestina". Pernyataan ini jelas rasis, dlm arti: mengabaikan eksistensi ras Arab-Palestina yang jelas2 hidup di tanah Palestina (yg sebagiannya diduduki Israel). pic.twitter.com/YDFG3zpsYc
— Dina Sulaeman (@dina_sulaeman) April 13, 2023
Itulah target Israel sesungguhnya: Israel menginginkan SEMUA tanah itu. Omong kosong dengann “two states solution”yang di dengung-dengungkan para elit dunia. Israel sama sekali tidak mau ada negara Palestina. De facto, keseluruhan tanah Palestina saat ini ada di bawah kontrol Israel.
Israel memberlakukan aturan hukum yang rasis antara Yahudi-Israel, dengan Arab-Palestina, baik yang jadi warga Israel, maupun mereka yang tinggal di Tepi BaratdanJerusalem timur.
BACA JUGA:
- Analis Israel Ungkap Peningkatan Serangan Siber Jelang Hari Quds
- Media Zionis: Israel Siaga Tinggi Jelang Hari Quds
Foto: warga Arab harus lewat jalan sempit dengan pembatas kawat; orang-orang Yahudi-Zionis bebas naik mobil

Foto: warga Arab harus lewat jalan sempit dengan pembatas kawat; orang-orang Yahudi-Zionis bebas naik mobil
Pada Februari 2022, Amnesty International sudah merilis laporannya, yang menyimpulkan bahwa memang benar Israel melakukan APARTHEID, dan apartheid adalah KEJAHATAN KEMANUSIAAN, menurut hukum internasional. diantara isi laporan Antara lain: Israel telah melanggar hak hidup warga Palestina.
Hak atas kesetaraan dan non-diskriminasi, hak atas perumahan yang layak, hak atas kebebasan bergerak, hak pendidikan, hak kesehatan, hak untuk menikmati standar kesehatan fisik danmental yang baik, hak atas air, dll.
Amnesty menulis: Amnesty telah menyimpulkan bahwa otoritas Israel memberlakukan sistem apartheid terhadap semua warga Palestina yang hidup di bawah kendali efektif mereka – baik yang tinggal di Israel, Wilayah Pendudukan Palestina (OPT), atau di negara lain sebagai pengungsi.
BACA JUGA:
- Pejabat Hizbullah: Israel Tak Siap untuk Perang Baru Lawan Gaza
- Perlawanan Terus Berkembang dan Bersatu, Israel Terus Terpuruk
Laporan kami memberikan bukti baru tentang sifat institusional dari penindasan Israel terhadap warga Palestina, dan tentang bgmn hukum dan kebijakan Israel dirancang khusus untuk merampas hak-hak warga Palestina.
Tahun 2018, Israel mengesahkan UU baru yang menegaskan identitas Israel sebagai negara-bangsa untuk orang-orang Yahudi dan menjamin karakter Israel sebagai negara etnis-agama Yahudi. Jadi, siapa yang bawa-bawa agama disini? Yang suka nyinyir soal “Rezim agama”, mana suaranya..?
Yang perlu dipahami: orang Yahudi sejati MENOLAK ISRAEL/ZIONISME. @TorahJudaism menulis: Kami ingin Palestina menjadi negara merdeka. Kami tidak mengakui Zionis sebagai Yahudi. Zionis tidak mwakili orang-orang Yahudi. Yudaisme bukan Zionisme. Sebagai Yahudi Taurat, kami selalu menentang negara Zionis.
12/ YANG PERLU DIPAHAMI: orang Yahudi sejati MENOLAK ISRAEL/ZIONISME.
@TorahJudaism mnulis:
Km ingin Palestina m'jd negara merdeka. Kami tdk m'akui Zionis sbg Yahudi. Zionis tdk mwakili org2 Yahudi. Yudaisme bukan Zionisme.
Sbg Yahudi Taurat, kami sll mnentang negara Zionis. pic.twitter.com/dKfiGJ1kK5— Dina Sulaeman (@dina_sulaeman) April 13, 2023
Rasisme Yahudi-Zionis berasal dari ajaran rasis yang bawa-bawa agama; menyalahgunakan teks2 agama. Ini diakui oleh mantan Menhan Israel, Moshe Ya’alon, saat berkomentar soal menteri-menteri rasis Zionis, Smotrich dan Ben Gvir.
BACA JUGA:
- Mantan Pejabat Israel: Ben-Gvir Bisa Kudeta Netanyahu
- Kabinet Israel Setujui Proposal “Pasukan Pribadi” Ben-Gvir
Berikut ini video aksi demo pro-Israel di AS, dimana orang-orang Yahudi pun bersuara menolak Israel, menolak kejahatan Zionis yang bawa-bawa Yahudi. KESIMPULAN: semua umat beragama yang sejati, yang punya nurani, pasti anti Zionis dan pro-Palestina.
Besok, hari Jumat tgl 14, di berbagai kota di Indonesia, akan ada aksi demo tolak Israel, tolak normalisasi (menganggap ‘normal’ semua kejahatan Israel), karena inilah amanat konstitusi RI. Semua orang, agama apapun, silakan hadir bersama. (ARN)
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
