Sudan, ARRAHMAHNEWS.COM – PBB akan mengevakuasi sebagian stafnya dan keluarga mereka dari Sudan setelah bentrokan antara Angkatan Darat Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) merenggut nyawa banyak warga sipil. Perwakilan Khusus PBB Volker Perthes mengatakan hal ini kepada wartawan pada Hari Senin (17/04).
“Kami harus mengevakuasi beberapa staf kami, staf non-esensial (dan) kerabat,” kata Perthes, yang mengepalai misi PBB di Sudan.
BACA JUGA:
- Bentrokan di Sudan Tak Kunjung Usai, Korban Tewas Hampir 100 Orang
- Pertempuran Sengit Berlanjut di Sudan meski Ada Jeda Kemanusiaan
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak kedua belah pihak untuk berkomitmen pada gencatan senjata, mengungkapkan kekecewaannya bahwa gencatan senjata yang ditengahi PBB yang bertujuan untuk menyediakan koridor kemanusiaan yang aman hanya dihormati “sebagian” pada hari Minggu.
Pada hari Sabtu, tiga anggota staf dari Program Pangan Dunia (WFP) tewas dalam bentrokan di Darfur Utara, mendorong badan tersebut untuk menghentikan semua operasi di negara tersebut.
Guterres mengecam pembunuhan tersebut dan meminta pertanggungjawaban, dengan mengatakan, “Mereka yang bertanggung jawab harus diadili tanpa penundaan.”
Menurut Perthes, lebih dari 1.800 orang terluka, dan jumlah korban tewas akibat konflik di Sudan telah melampaui 180 orang. (ARN)
Sumber: AlMayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
