Chad, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Pertahanan Chad, Jenderal Daoud Yaya Brahim, membenarkan bahwa sekitar 320 tentara Sudan melarikan diri dari konflik ke negara tetangga Chad dan telah tiba di negara itu, dilucuti dan ditahan”.
Pada konferensi pers, Brahim mengatakan bahwa para tentara itu mengkhawatirkan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dan mencatat bahwa “situasi di Sudan mengkhawatirkan dan menyedihkan.
BACA JUGA:
- Bentrokan Sudan Terus Meningkat, PBB Evakuasi Staf
- Pertempuran Sengit Berlanjut di Sudan meski Ada Jeda Kemanusiaan
“Kami telah mengambil semua tindakan yang diperlukan dalam menghadapi krisis ini,” katanya, menambahkan bahwa ” perang ini bukan urusan kita, itu antara orang Sudan, dan kita harus tetap waspada terhadap semua kemungkinan.”
Chad menutup perbatasannya pada Hari Sabtu dengan negara tetangga Sudan, yang sering menjadi titik perlintasan bagi kelompok pemberontak dari kedua belah pihak.
Bentrokan masih berlangsung antara pasukan Angkatan Darat yang dipimpin oleh Abdel Fattah Al-Burhan dan RSF yang dipimpin Mohammad Hamdan Daglo, dalam apa yang dapat digambarkan sebagai peristiwa mengejutkan yang menyebabkan konflik bersenjata antara mantan sekutu itu.
Tentara Sudan menuduh RSF menyerang banyak pangkalannya di Khartoum dan daerah lain, tak lama setelah RSF menuduh tentara menyerang pangkalannya. Direktur Pusat Kajian Strategis dan Politik Khartoum, Hassan Shayeb Denqos, mengatakan bahwa “ada kepanikan di kalangan warga, setelah baku tembak hebat, bentrokan di jalan-jalan ibu kota.” (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
