Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Rusia menginginkan markas besar PBB dipindahkan ke tempat yang lebih netral, seperti Jenewa atau Wina. Pyotr Ilychev, direktur departemen untuk organisasi internasional di Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan hal ini kepada TASS pada Hari Senin (24/04).
“Kami, tentu saja, lebih suka [markas besar PBB] dipindahkan ke lokasi yang lebih netral, Jenewa atau Wina, tetapi banyak negara anggota tidak ingin meninggalkan New York. Ada banyak alasan untuk ini, termasuk bahwa mereka sudah memiliki real estat, sulit bagi mereka untuk memiliki dua kantor, jadi mereka memiliki segalanya di New York. Ini lebih karena alasan keuangan dan ekonomi,” katanya.
“Kami sedang memikirkannya. Pertama, ini adalah perjalanan yang lebih pendek, dan kedua, Austria dan Swiss lebih netral, bahkan terlepas dari apa yang mereka lakukan sekarang. Tapi kami belum mendapatkan dukungan dari mayoritas negara anggota,” tambah Ilyichev.
BACA JUGA:
- Heboh! 700.000 Orang Lacak Penerbangan Lavrov ke New York
- Lavrov: Barat Tak Berhak Bicara atas Nama Umat Manusia
Sebelumnya, delegasi Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memiliki banyak masalah mendapatkan visa AS untuk melakukan perjalanan ke New York guna berpartisipasi dalam acara Dewan Keamanan PBB pada tanggal 24 dan 25 April. Perwakilan dari media berita Rusia sama sekali tidak mengeluarkan visa. AS tidak memberikan penjelasan apa pun tentang motivasi keputusan ini. Menanggapi hal ini, Lavrov mengatakan bahwa Amerika Serikat “takut” dan meyakinkan wartawan bahwa Rusia “tidak akan melupakan atau memaafkan” kejadian ini. (ARN)
Sumber: TASS
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
