Sudan, ARRAHMAHNEWS.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap jumlah terbaru korban tewas dan terluka di Sudan. Kementerian Kesehatan Sudan memperingatkan bahwa tidak mungkin merawat yang terluka mengingat rawannya keamanan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, bentrokan antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat telah menyebabkan 459 orang tewas dan lebih dari 4.000 orang terluka.
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di Sudan, Nima Saeed Abed, menyatakan dalam konferensi pers mingguan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, bahwa angka sebelumnya tercatat pada tanggal 24 bulan ini, menunjukkan bahwa angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Abed membenarkan bahwa fasilitas kesehatan di Sudan telah menjadi sasaran 14 serangan sejak awal bentrokan pekan lalu, di mana 8 orang tewas dan dua lainnya luka-luka.
BACA JUGA:
- Lagi, Pihak Bertikai Sudan Umumkan Gencatan Senjata
- RSF Sudan Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari selama Idul Fitri
Abed menekankan bahwa “serangan yang menargetkan fasilitas medis dan tenaga medis dikutuk dan harus segera dihentikan.”
Kementerian Kesehatan Sudan sebelumnya menyatakan bahwa paramedis dan dokter garis depan seringkali tidak dapat menjangkau warga sipil yang terluka karena ketidakamanan dan serangan terhadap ambulans dan fasilitas kesehatan.
Kementerian sebelumnya melaporkan bahwa 420 orang telah tewas dan 3.700 terluka sejak eskalasi kekerasan baru-baru ini, mencatat bahwa 20 rumah sakit telah tidak berfungsi dan 12 lainnya berada dalam bahaya yang sama karena kekurangan pasokan medis dan petugas kesehatan. (ARN)
Sumber: RT Arabic
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
