Ukraina, ARRAHMAHNEWS.COM – Penasihat utama Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, Mikhail Podoliak, memuji resolusi ‘kemenangan Ukraina’ yang diusulkan oleh beberapa anggota parlemen AS pada hari Rabu. Menurutnya melalui resolusi itu Washington berusaha menebus ‘kesalahan sejarah’ dengan mengakui Kiev ke dalam NATO dan mendukung tujuan perangnya.
“Resolusi Dewan Perwakilan Rakyat tidak diragukan: Amerika Serikat, sayangnya, bersama dengan negara-negara Barat lainnya, telah mendorong Ukraina untuk menyerahkan senjata nuklir dan senjata lainnya untuk memastikan keamanan dan stabilitas di kawasan di bawah pengamanan. Ini adalah kebijakan salah yang disalahtafsirkan oleh agresor dan menyebabkan perang besar di Eropa,” cuit Podoliak.
BACA JUGA:
- Zelensky Dan Kelompoknya Curi 400 Juta Dolar Dana Bantuan AS
- Balas Zelensky, Ex Presiden Rusia Ingin Ukraina Ganti Nama
Kiev telah bersikeras selama bertahun-tahun bahwa AS berkewajiban untuk melindunginya dari Moskow karena Ukraina setuju untuk mengembalikan senjata atom ke Moskow berdasarkan Memorandum Budapest 1994, dengan imbalan jaminan integritas teritorial. Mantan Presiden AS Bill Clinton menawarkan “permintaan maaf” untuk itu dalam sebuah wawancara dengan penyiar Irlandia RTE awal bulan ini.
Mikhail Podoliak
Moskow telah menyatakan bahwa gudang senjata itu bukan milik Ukraina, tetapi milik Uni Soviet, di mana Rusia diakui sebagai satu-satunya pewaris. Rusia juga menunjuk pernyataan Zelensky tentang perolehan kembali senjata nuklir, yang dibuat pada Januari 2022, sebagai pembenaran untuk operasi militernya saat ini.
Podoliak menambahkan bahwa hanya dengan kembalinya wilayah pendudukan ke Ukraina yang bisa membawa penjahat perang ke pengadilan, dan keanggotaan penuh negara itu di NATO, akan membantu membawa keamanan kembali ke Eropa.
Komentar Podoliak muncul sebagai tanggapan atas resolusi yang diajukan oleh perwakilan AS Joe Wilson dan Steve Cohen, seorang Republikan Carolina Selatan dan seorang Demokrat Tennessee. Meskipun teksnya belum dipublikasikan, pemerintah Ukraina tampaknya mengetahui isinya. Duta Besar Kiev di Washington, Oksana Markarova, mentweet pada hari Selasa bahwa resolusi itu “memasukkan elemen penting” dari “formula perdamaian” Zelensky.
Dari apa yang dikatakan staf kongres anonim kepada Yahoo News, resolusi tersebut secara praktis menggemakan poin pembicaraan Zelensky, menyatakan kebijakan AS untuk memulihkan perbatasan Ukraina tahun 1991 dan meminta Rusia membayar ganti rugi dan agar kepemimpinannya diadili atas kejahatan perang.
BACA JUGA:
- Putin Tetapkan Langkah Balasan atas Penyitaan Aset Rusia
- Politico: Biden Diam-diam Bersiap untuk Kegagalan di Ukraina
“Mungkin fitur paling penting dari budaya peradaban Barat adalah kemampuan untuk menganalisis pengalaman masa lalu dan mengakui kesalahan,” kata Podoliak kepada Yahoo ketika dimintai komentar tentang resolusi tersebut pada hari Selasa. Ini mungkin mengacu pada klaim resolusi bahwa AS telah salah menekan Ukraina untuk menyerahkan senjata nuklir.
AS terus mengklaim bahwa mereka bukan peserta dalam konflik tersebut, tetapi menegaskan bahwa Rusia “harus kalah” dan telah memberikan lebih dari 100 miliar dollar bantuan keuangan serta militer ke Kiev selama setahun terakhir.
Resolusi Wilson-Cohen perlu disetujui oleh Komite Urusan Luar Negeri DPR sebelum mendapatkan suara dan lolos ke majelis penuh. Resolusi pendamping diperkenalkan di Senat pada Selasa malam, disponsori oleh Demokrat Richard Blumenthal dari Connecticut dan Sheldon Whitehouse dari Rhode Island, dan Lindsey Graham dari Republik Carolina Selatan. (ARN)
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
Sebar:
