India, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemerintah India mempersenjatai ekstremis Hindu untuk memerangi pejuang pro-kemerdekaan di wilayah mayoritas Muslim Himalaya yang disengketakan.
Mengacungkan senapan bolt-action, pegawai negeri sipil Sanjeet Kumar adalah salah satu dari 5.000 penduduk desa Kashmir yang telah bergabung dengan unit milisi semua-Hindu yang dipersenjatai dan dilatih oleh pasukan India untuk melawan serangan para pejuang Muslim. Demikian AFP melaporkan pada hari Jumat.
BACA JUGA:
- Dari Ukraina, Palestina, Kashmir, Afghanistan Hingga Yaman
- Pakistan Kecam Kebisuan Saudi atas Kekejaman India terhadap Muslim Kashmir
Kashmir telah terpecah antara India dan Pakistan sejak pemisahan mereka pada tahun 1947. Kedua negara mengklaim Kashmir secara keseluruhan dan telah berperang setidaknya tiga kali untuk memperebutkan wilayah tersebut.
New Delhi menuduh Islamabad mendukung pejuang pro-kemerdekaan, sebuah tuduhan yang ditolak oleh pemerintah Pakistan. Islamabad, pada gilirannya, mengkritik pengerahan militer besar-besaran oleh India ke Kashmir serta tindakan keras New Delhi terhadap populasi Muslim di kawasan itu.
India memiliki lebih dari setengah juta tentara yang dikerahkan secara permanen di bagian-bagian Kashmir yang mayoritas Muslim.
Kelompok-kelompok hak asasi mengatakan penahanan dan pembunuhan sewenang-wenang oleh pasukan India mengarah pada berbagai pelanggaran hak asasi manusia.
Pemerintah nasionalis Hindu Perdana Menteri India Narendra Modi sedang berusaha untuk menghancurkan gerakan pro-kemerdekaan selama puluhan tahun.
BACA JUGA:
- Pakistan Kecam Kebisuan Saudi atas Kekejaman India terhadap Muslim Kashmir
- Imran Khan Puji Teheran atas Dukungan untuk Kashmir
Pemerintah Modi mencabut otonomi Kashmir pada 2019, dalam langkah yang digambarkan oleh tetangganya Pakistan sebagai tindakan ilegal.
Otoritas India mengumumkan milisi baru tahun lalu. Kumar mengklaim serangan mematikan oleh pejuang pro-kemerdekaan di desa perbatasannya pada bulan Januari mendorongnya untuk mendaftar.
Penduduk desa Muslim khawatir milisi Hindu bersenjata ini akan memperburuk masalah Kashmir.
“Kekhawatiran saya adalah tentang cara senjata sekarang didistribusikan hanya kepada satu komunitas,” kata seorang lansia Muslim yang tinggal di Dhangri, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
“Sekarang senjata diacungkan oleh anak-anak muda. Ini tidak baik bagi kita semua,” katanya kepada AFP. “Saya merasakan ketegangan yang meningkat.” (ARN)
Sumber: AFP
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
