Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Kepala Dewan Agama di kelompok perlawanan Hizbullah, Sheikh Mohammad Yazbek, memuji kunjungan penting Presiden Iran Sayyed Ebrahim Raisi ke Suriah, dengan mengatakan kunjungan itu menghancurkan mitos dominasi AS di Asia Barat dan membuktikan bahwa hegemoni AS di wilayah tersebut telah runtuh.
Berbicara pada sebuah upacara di kota Baalbek, Lebanon timur laut pada Jumat malam, Sheikh Yazbek memuji kunjungan Raisi sebagai “bersejarah,” mengatakan itu merupakan pukulan telak bagi Undang-Undang Caesar (Caesar Act) yang direkayasa AS dan banyak dikutuk, yang disahkan pada 2019, menyoroti memudarnya kekuatan Washington di kawasan, dan sejalan dengan dukungan untuk kelompok-kelompok perlawanan yang berbasis di Suriah.
“Pertemuan, negosiasi, dan perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak membingungkan musuh Zionis, menghembuskan kehidupan baru ke Poros Perlawanan, dan menciptakan pembukaan baru di kawasan,” tambah pejabat Hizbullah tersebut.
Dalam konteks terkait, media Israel pada hari Jumat menggambarkan kunjungan Raisi ke Damaskus sebagai langkah besar menuju konsolidasi aliansi antara Iran, Suriah, dan kelompok perlawanan Hizbullah, menyebut perkembangan tersebut “sangat buruk” untuk rezim Tel Aviv.
Koresponden militer Channel 12 ‘Israel’ Nir Davori mengatakan “upaya sedang dilakukan untuk lebih memperkuat front melawan ‘Israel’,” menambahkan bahwa presiden Iran mengunjungi Damaskus “untuk memperkuat aliansi Teheran-Damaskus-Hizbullah. Ini tidak baik untuk ‘Israel’ dengan cara apa pun.”
BACA JUGA:
- Raisi Bertemu Sejumlah Komandan Perlawanan di Istana Kepresidenan Suriah
- Raisi ke Komandan Perlawanan Palestina: Kemusnahan Israel Sudah Dekat
Davori menyoroti bahwa ada “persaingan besar” di antara kelas berat regional untuk berpartisipasi dalam era rekonstruksi dan pembangunan pascaperang Suriah.
Sebelumnya, media Ibrani itu juga melaporkan bahwa kunjungan Raisi ke Suriah datang pada waktu yang penting, dan menyampaikan pesan bahwa “Kami [Iran] telah menang, dan aliansi strategis kami tidak dapat dipatahkan.”
Selain itu, saluran televisi ‘Israel’ Channel 13 melaporkan bahwa kunjungan presiden Iran ke Damaskus mencerminkan fakta bahwa era baru pengaruh Iran di Timur Tengah baru saja dimulai. (ARN)
Sumber: AlAhednews
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
Sebar:
