arrahmahnews

PM Australia Klaim “Frustasi” soal Kasus Julian Assange

Australia, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan bahwa tidak ada gunanya untuk tetap menahan pendiri WikiLeaks Julian Assange di balik jeruji besi. PM Australia itu mengklaim sedang bekerja di belakang layar dengan Washington untuk menemukan solusi atas kasus tersebut, tetapi menggambarkan bahwa prosesnya “membuat frustrasi”.

“Ini perlu dibawa ke kesimpulan,” kata Albanese kepada penyiar ABC Australia dari London pada hari Kamis. “Bagaimanapun, ini harus dikerjakan. Kami sedang bekerja melalui saluran diplomatik, kami memperjelas posisi kami dalam kasus Assange.”

Assange, seorang warga negara Australia, ditangkap di London pada 2019 setelah Ekuador mencabut status suakanya dan mengizinkan petugas polisi untuk memindahkannya dari kedutaan negara itu di ibu kota Inggris. Dia saat ini ditahan di Penjara Belmarsh, di mana tim hukumnya berjuang melawan ekstradisinya ke AS. Pihak berwenang Amerika telah menghukum Assange dengan 17 dakwaan berdasarkan Undang-Undang Spionase, yang berpotensi membawa hukuman mati.

Tuduhan itu berasal dari publikasi materi rahasia yang diperoleh pelapor. Yang paling menonjol di antaranya adalah Chelsea Manning, yang pada 2010 memberikan materi rahasia kepada WikiLeaks yang mengungkap kejahatan perang AS di Irak dan Afghanistan. Meskipun Assange tidak secara pribadi meretas materi ini, ia tetap dituntut atas perannya dalam menerbitkannya.

BACA JUGA:

Albanese telah berulang kali mengutuk penahanan Assange, tetapi telah menolak tuntutan dari keluarga jurnalis itu untuk membuat masalah ekstradisi “tidak dapat dinegosiasikan” dengan AS. Dalam wawancara TV itu pada Hari Kamis, ia menolak untuk mengatakan apakah dirinya akan mengangkat topik tersebut dengan Presiden AS Joe Biden selama pertemuan para pemimpin ‘Quad’ di Australia bulan depan, menjelaskan bahwa “cara kerja diplomasi mungkin bukan untuk meramalkan diskusi yang akan anda lakukan atau miliki dengan para pemimpin bangsa lain.”

“Saya tahu ini membuat frustrasi. Saya juga frustrasi. Saya tidak bisa berbuat lebih dari memperjelas apa posisi saya, ”katanya kepada ABC.

Ekstradisi Assange disetujui musim panas lalu oleh sekretaris rumah saat itu Priti Patel. Namun, pengacara pendiri WikiLeaks saat ini mengajukan banding atas keputusan tersebut, dengan alasan bahwa kondisi kesehatan dan mentalnya memburuk, dan mengekstradisi dia ke penjara AS dengan keamanan maksimum sama saja dengan penyiksaan. (ARN)

Sumber: RT

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: