Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa mengangkat kemungkinan eskalasi multifront di Palestina yang diduduki setelah agresi Israel di Gaza.
Netanyahu mengatakan pada konferensi pers bahwa ia memberikan arahan pekan lalu untuk menyerang para pemimpin perlawanan yang bertanggung jawab atas peluncuran roket ke permukiman Israel. “Kita berada di puncak pertempuran, dan kita membutuhkan banyak kesabaran di hari-hari mendatang.”
Lebih lanjut, PM Israel itu menggarisbawahi bahwa ia mengeluarkan perintah kepada IOF untuk mempersiapkan diri menghadapi eskalasi multifront.
“Pertempuran belum berakhir, dan roket dapat diluncurkan” kapan saja, dititik manapun, kata Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant. “Pembentukan keamanan siap untuk skenario apa pun.”
BACA JUGA:
- Israel Bombardir Gaza, Tewaskan 3 Pimpinan Jihad Islam dan Keluarga Mereka
- Hamas: Israel Harus Bayar Harga Kejahatannya
“Kita dapat melakukan operasi yang serupa dengan yang kita lakukan di arena mana pun,” kata Gallant. “Badan keamanan dipersiapkan untuk pertempuran yang panjang.”
Pembunuhan itu telah direncanakan selama beberapa waktu, “dan kami menunggu saat yang tepat,” kata Kepala Staf Israel Herzi Halevi. Ia menambahkan bahwa pendudukan Israel akan meningkat sebanyak yang diperlukan.
“Kita berada beberapa hari dihadapan pertempuran dengan penembakan roket di Gaza Selatan dan Tengah,” lapor Saluran 13 Israel.
Pasukan pendudukan Israel juga mengumumkan bahwa mereka telah memanggil 10.000 tentara cadangan untuk bertugas mengingat situasi keamanan di Jalur Gaza.
Media Israel melaporkan bahwa “Israel” tidak akan dapat menunggu tanggapan PIJ untuk waktu yang lama dan bisa saja terus menyerang Gaza, mencatat bahwa PIJ “sengaja menunda tanggapannya.”
Selain itu, pakar urusan militer Makor Rishon Noam Amir melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Yoav Gallant mengadakan pertemuan luar biasa dengan kepala staf dan kepala Shin Bet, mencatat bahwa perhatian utama mereka adalah apakah Hamas akan bergabung dalam konfrontasi ini. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
