Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Para diplomat top dari Iran, Turki, Rusia dan Suriah telah menyelesaikan pertemuan penting mereka tentang konflik Suriah di Moskow, menggarisbawahi kedaulatan negara Arab itu, dan integritas teritorialnya, serta menyiapkan peta jalan untuk meningkatkan hubungan yang tegang antara Damaskus dan Ankara.
Para menteri luar negeri membuat pernyataan Bersama dalam komunike terakhir di akhir pertemuan empat pihak yang bertujuan untuk rekonsiliasi dan dimulainya kembali hubungan antara Damaskus dan Ankara dalam berbagai dimensi pada hari Rabu.
“Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254 dan pernyataan resmi dalam proses Astana, para peserta menekankan komitmen mereka terhadap integritas teritorial Suriah, tidak mencampuri urusan dalam negerinya dan memerangi segala bentuk terorisme, separatisme, serta ekstremisme di negara tersebut,” bunyi komunike terakhir.
Disahkan pada tahun 2015, Resolusi 2254 mendukung proses politik yang dipimpin Suriah yang difasilitasi oleh PBB.
BACA JUGA:
- Pertama Kali, Menlu Turki-Suriah akan Bertemu di Moskow
- Kembalinya Suriah ke Liga Arab Buka Jalan Hindari Campur Tangan Asing
“Mereka juga menekankan pentingnya meningkatkan bantuan kemanusiaan internasional ke Suriah dengan tujuan memfasilitasi kembalinya warga Suriah secara sukarela, aman dan bermartabat ke tanah air mereka dan rekonstruksi pascaperang,” bunyi isi komunike itu lebih lanjut.
Menurut komunike terakhir, para peserta sepakat bahwa wakil menteri luar negeri dari empat negara harus melakukan tugas menyiapkan peta jalan untuk memajukan hubungan antara Turki dan Suriah dalam koordinasi dengan kementerian pertahanan dan kepala intelijen mereka.
“Telah terjadi “suasana positif dan konstruktif” dalam pertukaran pandangan,” kata komunike tersebut, dan para menteri sepakat bahwa kontak teknis dan diskusi tingkat tinggi akan berlanjut dalam format empat pihak yang sama di masa mendatang.
BACA JUGA:
- Yordania: Suriah Harus Segera Kembali ke Liga Arab
- Menlu Iran Temui Bashar Assad, Bahas Upaya Gelar Dialog Turki-Suriah
Kesepakatan itu muncul seminggu setelah pertemuan pemerintah Suriah dan Arab di Yordania sepakat untuk membuat peta jalan mereka sendiri untuk menyelesaikan konflik Suriah dan meningkatkan hubungan.
Suriah telah kembali ke pangkuan Arab dan memulihkan hubungan dengan tetangganya dalam proses yang lambat namun stabil yang memuncak dengan keputusan hari Minggu oleh Liga Arab untuk mengembalikan keanggotaan Suriah setelah 12 tahun.
Turki memutuskan hubungannya dengan Suriah pada Maret 2012, setahun setelah negara Arab itu berada dalam cengkeraman kekerasan yang merajalela dan mematikan yang dilakukan oleh militan dukungan asing, termasuk yang didukung oleh Ankara.
Sejak 2016, Turki telah meluncurkan beberapa serangan militer di barat laut Suriah dan merebut daerah kantong penting yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan Kurdi yang didukung AS melawan pemerintah Assad.
Rusia dan Iran, di sisi lain, memasuki Suriah atas permintaan Damaskus, dan memainkan peran kunci dalam mengalahkan para teroris dan merebut kembali sebagian besar negara itu.
Suriah dan Turki saat ini mengambil langkah menuju rekonsiliasi setelah 11 tahun. (ARN)
Sumber: Press TV
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
