Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Selama pidatonya yang disiarkan televisi pada Jumat malam (12/05), Sekjen Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menyentuh topik penerimaan kembali Suriah ke Liga Arab setelah lebih dari satu dekade dan memuji undangan untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad ke KTT Arab minggu depan, sebagai “langkah penting”.
“Suriah tetap di tempatnya dan tidak mengubah posisi atau porosnya,” kata panglima Hizbullah itu. “Semua perkembangan positif di Suriah terjadi berkat keteguhan kepemimpinan, tentara, dan rakyatnya.”
Ia menambahkan bahwa kunjungan Presiden Iran ke Suriah menekankan hubungan strategis Iran-Suriah pada level yang berbeda.
Sayed menekankan bahwa pentingnya memulihkan hubungan dengan Suriah bahkan telah menjadi isu penting yang dijadikan kampanye utama pihak-pihak yang bersaing dalam pemilu di Turki.
“Suriah hari ini sangat hadir dalam pemilihan Turki di mana para kandidat bersaing untuk menawarkan visi mereka mengenai Damaskus,” ujarnya.
BACA JUGA:
- Utusan Saudi ke Suriah, Serahkan Undangan KTT Liga Arab untuk Assad
- Rusia Sambut Baik Kembalinya Suriah ke Liga Arab
Kepala Hizbullah itu kemudian menyuarakan dukungan untuk setiap perkembangan positif terkait Suriah: “Kami melihat dalam setiap pemulihan dan kemajuan di Suriah, wajah para martir kami dan pengorbanan mereka, dan kesepian kami ketika dunia mengkritik pilihan kami dalam mendukung Suriah.”
Sayyed Nasrallah juga mengecam penjarahan minyak dan gas Suriah oleh AS dan desakannya untuk mengepung negara melalui Caesar Act.
Menggarisbawahi bahwa pemulihan hubungan dengan Suriah melayani kepentingan nasional Lebanon, Nasrallah berkata, “Lebanon dipanggil untuk memulihkan hubungan dengan Suriah, apa yang kita tunggu?”
“Yang dibutuhkan adalah pemulihan hubungan Lebanon dengan Suriah,” katanya. “Jika Hizbullah bertanggung jawab untuk mengambil keputusan di Lebanon, hubungan dengan Suriah akan pulih sejak lama.”
Perwakilan Arab di Kairo pada hari Minggu memberikan suara untuk mengembalikan Suriah ke Liga Arab setelah skorsing 12 tahun, dengan semua 13 dari 22 negara anggota yang menghadiri sidang, mendukung keputusan tersebut. Liga Arab telah menangguhkan keanggotaan Suriah, salah satu anggota pendiri, pada November 2011, pada awal militansi yang dukungan asing di negara tersebut. (ARN)
Sumber: Al-Ahednews
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
