arrahmahnews

Pertama Kali dalam Sejarah, PBB Peringati Hari Nakba

PBB, ARRAHMAHNEWS.COM – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, PBB memperingati 75 tahun Hari Nakba atau “Hari Malapetaka,” ketika Israel diciptakan dengan mengorbankan pengusiran paksa sekitar 750.000 warga Palestina dari tanah air mereka.

Menurut kantor berita resmi Palestina WAFA, Komite PBB untuk Pelaksanaan Hak Rakyat Palestina (CEIRPP) menyelenggarakan pertemuan khusus tingkat tinggi pada hari Senin (15/05) dari pukul 10 pagi hingga 12.30 malam. (Waktu New York).

Acara yang digelar di markas besar PBB di New York itu merupakan yang pertama dalam sejarah badan dunia tersebut sesuai mandat Majelis Umum pada 30 November 2022.

Acara dipimpin oleh ketua komite, Duta Besar Cheikh Niang dari Senegal, dan mencakup pidato utama oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

BACA JUGA:

Pejabat senior PBB dan perwakilan kelompok regional dan masyarakat sipil juga membuat pernyataan untuk memperingati Nakba.

Abbas mendesak PBB untuk ‘menangguhkan’ Israel pada peringatan Nakba

Selama pidatonya untuk menandai Hari Nakba, Presiden Abbas menyerukan Israel untuk mengakhiri “agresi” terhadap Palestina atau diskors dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Abbas terus mencerca Israel karena “tidak pernah memenuhi kewajibannya dan prasyarat untuk keanggotaannya” di PBB.

Presiden Palestina itu mengatakan telah ada “sekitar 1.000 resolusi” yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB, Dewan Keamanan dan Dewan Hak Asasi Manusia terkait dengan Israel, namun sampai saat ini, belum ada satu pun resolusi yang dilaksanakan.

BACA JUGA:

Abbas menambahkan bahwa Nakba “tidak dimulai pada tahun 1948 dan tidak berhenti setelah tanggal tersebut.”

“Israel, kekuatan pendudukan, melanjutkan pendudukannya dan agresinya terhadap rakyat Palestina dan terus menolak tentang Nakba ini, dan menolak resolusi internasional mengenai kembalinya pengungsi Palestina ke tanah air mereka,” katanya.

Selain itu, acara peringatan khusus akan diadakan di General Assembly Hall mulai pukul 6 sore. sampai jam 8 malam.

Acara ini berusaha menjelaskan pembersihan etnis sistematis dua pertiga penduduk Palestina oleh paramiliter Zionis antara 1947-1949, melalui musik live, gambar, video, dan kesaksian pribadi. (ARN)

Sumber: Press TV

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: