Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa Perdana Menteri Mikhail Mishustin telah tiba di China untuk kunjungan di mana ia akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan menandatangani serangkaian kesepakatan infrastruktur dan perdagangan.
“Mishustin tiba pada Senin malam (22/05) di Shanghai,” kata kementerian. Ia disambut di bandara oleh Duta Besar Moskow untuk China, Igor Morgulov, dan diplomat tinggi Beijing untuk Rusia, Zhang Hanhui.
“Ia akan mengambil bagian dalam Forum Bisnis Rusia-China dan mengunjungi lembaga penelitian petrokimia di Shanghai,” kata Kremlin, serta mengadakan pembicaraan dengan “perwakilan lingkaran bisnis Rusia.”
Forum tersebut mengundang sejumlah taipan Rusia yang terkena sanksi, termasuk dari sektor utama pupuk, baja dan pertambangan, serta Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, yang menangani masalah energi.
China tahun lalu menjadi pelanggan energi utama untuk Rusia, yang ekspor gasnya anjlok setelah serangkaian sanksi Barat atas invasi Ukraina.
BACA JUGA:
- Jerman: Rusia Mampu Lanjutkan Operasi di Ukraina untuk Waktu Lama
- Putin: Kerjasama Militer Rusia-China Perkuat Hubungan Strategis
Mishustin kemudian akan melakukan perjalanan ke Beijing, di mana ia akan bertemu dengan Xi dan Perdana Menteri Li Qiang.
China dan Rusia dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan kerja sama ekonomi dan kontak diplomatik, dengan kemitraan strategis mereka semakin dekat sejak invasi Ukraina.
Sementara Beijing mengumumkan bahwa China adalah pihak netral dalam konflik Ukraina, pada bulan Februari, Beijing merilis sebuah makalah yang menyerukan “penyelesaian politik” untuk konflik tersebut, yang menurut negara-negara Barat dapat memungkinkan Rusia untuk menguasai sebagian besar wilayah yang telah direbutnya di Ukraina.
Selama KTT bulan Maret di Moskow, Xi mengundang Presiden Vladimir Putin untuk mengunjungi Beijing.
Analis mengatakan China berada di atas angin dalam hubungan dengan Rusia, dan pengaruhnya tumbuh ketika isolasi internasional Moskow semakin dalam. (ARN)
Sumber: The Moscow Times
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
Sebar:
