Indonesia, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi melaksanakan salat zuhur berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Hari Rabu (24/05).
Presiden Raisi tiba di Istiqlal didampingi Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar sekira pukul 12.30 WIB. Keduanya sempat berbincang di kantor Masjid Istiqlal sebelum akhirnya melaksanakan salat zuhur berjamaah
Setelah melaksanakan salat Zuhur, Nasaruddin menyampaikan rasa syukurnya atas kedatangan Ebrahim Raisi di Masjid Istiqlal.
“Kita sangat bersyukur kehadiran tamu kenegaraan kita Presiden Iran, insyaallah kita atas nama Masjid Istiqlal mengucapkan terima kasih atas kunjungannya,” kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal.
Nasaruddin menyebut, dirinya berdiskusi bersama Raisi tentang Islam sebelum salat Zuhur berjemaah. Setelah itu, Nasaruddin memberikan waktu kepada Raisi untuk menyapa jemaah Masjid Istiqlal.
BACA JUGA:
- Akhiri Monopoli Dolar AS, RI-Iran Sepakat Pakai Mata Uang Nasional dalam Perdagangan
- RI-Iran Tandatangani 11 MoU Selama Kunjungan Raisi di Indonesia
Presiden Raisi kemudian diberikan kesempatan memberikan sedikit pidatonya di depan para jemaah yang hadir. Ia kemudian berdoa, agar umat muslim dijauhkan dari kaum yang memusuhi Islam. Ia juga mendoakan Palestina yang masih dilanda konflik.
“Masjid adalah rumah Allah tempat di mana kita mengenal satu sama lain, tak sebatas itu tetapi mengenal juga berbagai persoalan dan masalah yang mungkin setiap kita sedang menghadapinya,” katanya di Masjid Istiqlal.
“Seperti Palestina, seperti negara lain yang mengalami persoalan lain yang sedang dizalimi menjadi tanggung jawab sosial bersama kita semua dan tentu saja hal yang penting ini tidak bisa dilupakan dan mestinya terus ditingkatkan,” sambungnya.
BACA JUGA:
- Presiden Jokowi Sambut Kunjungan Presiden Iran di Istana Bogor
- VIDEO: Tanam Pohon Kayu Ulin, Jokowi-Raisi Harapkan Hubungan Kuat Indonesia-Iran
Lebih lanjut, Presiden Iran itu memuji pemuda Indonesia yang kritis dengan mampu membedakan siapa teman dan siapa musuh.
“Indonesia merupakan sebuah negara di mana masyarakatnya khususnya para pemuda pemudinya dapat menafsirkan perkembangan di dunia dan tentu saja ini menjadi keunggulan dan kemampuan yang luar biasa,” ungkapnya.
“Bisa menafsirkan di mana fitnah itu berada di mana tindakan persahabatan ada. Bisa memahami siapa teman siapa musuh, dan tentu ini merupakan anugerah Ilahi yang kita harus syukuri secara bersama,” sambungnya.
Ebrahim Raisi menyampaikan rasa kebanggaannya melihat solidaritas komunitas Islam Indonesia yang luar biasa, mendoakan agar solidaritas persatuan ini selalu terjaga dari pihak-pihak yang ingin memecah belah Islam dengan Islamofobia.
“Pihak musuh ingin menyebarkan Islamofobia di dunia, tiap musuh juga ingin meluaskan Islamofobia di tengah-tengah umat Islam,” pungkasnya. (ARN)
Sumber: Kumparannews/tribunnews
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
