Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Sebuah upacara berkabung diadakan di kota Nabi Saleh yang berduka, barat laut Ramallah, di mana keluarga berkumpul untuk mengistirahatkan Mohammad Haytham Tamimi yang berusia dua tahun. Ia meninggal karena luka akibat tembakan pasukan pendudukan Israel ke kepalanya pada Kamis malam lalu.
Peti mati kecilnya dipegangi oleh anak-anak Palestina di tengah air mata, kenangan, dan seruan marah agar “Israel” dimintai pertanggungjawaban atas kekejaman yang terus berlanjut terhadap warga Palestina, termasuk anak-anak, ditengah keheningan dunia.
Tamimi ditembak di kepala ketika pasukan pendudukan Israel melepaskan tembakan tanpa pandang bulu saat mengejar pemuda Palestina yang diduga melakukan operasi penembakan terhadap sebuah pos militer pendudukan di dekat kota Nabi Saleh. Sumber-sumber Palestina mengungkapkan bahwa Mohammad dan ayahnya Haytham terluka dalam serangan Israel.
Koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa keluarga anak berusia dua tahun itu tidak dapat membuka rumah mereka untuk berkabung karena pendudukan.
BACA JUGA;
- Ditembak Israel, Balita Palestina ini Tewas dengan Luka di Kepala
- Israel Monster Pembunuh dan Mimpi Buruk Berulang Bagi Anak-anak Palestina
Ibu Tamimi yang berduka menyerukan pengadilan internasional untuk memberikan keadilan bagi anak-anak Palestina.
“Saya menyaksikan anak saya sendiri dieksekusi oleh pendudukan,” tambahnya sambil menangis.
The mother of the boy Mohammed Tamimi (2 years old) says goodbye to her son, who was killed by the occ^pation forces in the village of Nabi Saleh, northwest of Ramallah.
This is what the Balfour Declaration gave us !!#FreePalestine #SahabatPalestina_ID #ForeverPalestine 🇵🇸 pic.twitter.com/NDIPSdrsnO
— ғᴏʀᴇᴠᴇʀ ᴘᴀʟᴇsᴛɪɴᴇ (@PaLForever__06) June 6, 2023
🇵🇸 #Palestine || The mother of the child Mohammed Tamimi (2) who was killed by the Israeli occupation forces in Nabi Saleh village, northwest Ramallah. pic.twitter.com/ezAQR1tX5v
— Gaza Press (@GazaPressNews) June 7, 2023
Ibu Al-Tamimi juga menekankan bahwa warga Palestina menjadi sasaran serangan pendudukan setiap hari, membocorkan bahwa keluarganya telah menerima pemberitahuan untuk menghancurkan rumah mereka sendiri.
Sementara itu, ayah Tamimi mengatakan bahwa “organisasi hak asasi manusia yang seharusnya melakukan keadilan terhadap anak-anak berlaku tidak adil, dan tidak akan ada hasilnya jika meminta mereka untuk mengambil tindakan.”
Dengan kesyahidan Tamimi yang berusia 2 tahun, jumlah anak-anak Palestina yang terbunuh di tangan pasukan pendudukan Israel sejak awal tahun ini telah meningkat menjadi 28 orang. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
Sebar:
