Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Dr Mazen Ghanem Al-Soufi, membenarkan bahwa Bandara Sana’a masih dikepung, dan pengepungan ini hanya akan dicabut dengan dibukanya bandara ini ke berbagai tujuan, secara penuh.
“Hanya 6 penerbangan yang meninggalkan bandara Sana’a per minggu, dan penerbangan ini tidak cukup, dan kami ingin membuka bandara sepenuhnya,” kata Al-Soufi kepada Al-Masirah pada Hari Kamis. Ia menilai penutupan bandara Sana’a adalah kejahatan perang, dan korban pertama penutupannya adalah masyarakat Yaman.
Baru-baru ini, Wakil Menteri Penerbangan Sipil dan Meteorologi, Raed Jabal, menegaskan bahwa koalisi agresi telah mengabaikan kewajiban kemanusiaannya dalam membuka Bandara Internasional Sana’a untuk memberikan layanannya kepada masyarakat Yaman.
Ia menunjukkan bahwa koalisi agresi terus melakukan pengepungan di bandara Sana’a, dan menolak untuk mengizinkannya beroperasi dengan cara yang memenuhi kebutuhan sebenarnya.
BACA JUGA:
- Yaman: Saudi Hanya Punya 2 Pilihan, Serius Damai atau Perang
- Mayjen Barras: Tujuan Utama Agresi Saudi-AS untuk Pecah-belah Yaman
Ia juga menganggap bahwa koalisi agresi, AS, Inggris, dan Prancis, memperbaharui penutupan wilayah udara Yaman, menunjukkan niat mereka untuk terus melakukan pengepungan terhadap rakyat Yaman.
Jabal menunjukkan bahwa koalisi agresi sengaja menutup Bandara Internasional Sana’a guna merampas hak sah rakyat Yaman untuk bepergian, yang dijamin oleh hukum dan perjanjian internasional.
Ia meminta organisasi internasional dan otoritas terkait di bidang transportasi udara mengambil sikap serius dan efektif untuk memaksa koalisi agresi membuka bandara Republik Yaman. (ARN)
Sumber: Al-Masirah
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
