Amerika

AS Cemaskan Tur Amerika Latin Presiden Iran

Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Perselisihan internal dalam tubuh pemerintahan Amerika Serikat muncul di tengah tur 5 hari Presiden Iran Ebrahim Raisi di tiga negara Amerika Latin, yaitu Venezuela, Nikaragua, dan Kuba.

Perwakilan Maria Elvira Salazar, ketua Subkomite DPR di Belahan Barat, mengecam pemerintahan Biden karena gagal membangun visi yang jelas untuk Amerika Latin. Menurut Salazar, kurangnya kepemimpinan ini telah memberikan kesempatan bagi “negara saingan” seperti Iran untuk memperluas hubungan mereka dengan negara-negara yang dia klaim sebagai “belahan bumi” Amerika Serikat.

Dalam sebuah pernyataan kepada Fox News Digital, Salazar mengungkapkan keprihatinannya tentang konsekuensi kepemimpinan Biden yang lemah, dengan menyatakan, “Kepemimpinan yang lemah dari Pemerintahan Biden telah memungkinkan aktor terburuk di dunia menembus belahan bumi kita dengan impunitas.”

Pada perhentian pertamanya di Caracas, Venezuela, Raisi yang memimpin delegasi Iran, menandatangani total 25 perjanjian kerja sama ekonomi, budaya, dan ilmiah dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

BACA JUGA:

Selama wawancara untuk outlet berita TeleSUR yang berbasis di Caracas, Presiden Iran memuji negara-negara di kawasan itu yang menginginkan kemerdekaan dan kedaulatan mereka meskipun ada ancaman dan tekanan.

“Washington dulu menganggap Amerika Latin sebagai halaman belakangnya,” kata Raisi, seraya menambahkan bahwa sekarang ini telah berubah berkat semangat rakyatnya.

Tur Amerika Latin pemimpin Iran itu menaruh minat khusus pada negara-negara yang diberi sanksi oleh Amerika Serikat. Setibanya di Managua, Nikaragua, pada Selasa malam, Raisi berkata, “AS berusaha untuk menghentikan negara kami melalui sanksi dan ancaman, tetapi tidak hanya negara kami tidak menyerah, tetapi juga menciptakan peluang dari ancaman dan sanksi dan membuat kemajuan.”

AS kehilangan kendali atas Belahan Bumi Barat

Untuk ini, Salazar mengatakan AS harus memperbaiki hubungannya dengan sekutu rezim Amerika Latin guna membentuk front melawan negara-negara yang tidak patuh, guna mencegah menurunnya otoritas AS di wilayah tersebut.

BACA JUGA:

Kekhawatiran Salazar ditegaskan kembali oleh rekan senior Yayasan untuk Pertahanan Demokrasi, Emanuele Ottolenghi, yang mengatakan bahwa tujuan utama Iran adalah untuk “membangun aliansi dengan gerakan dan pemerintah yang berpikiran sama” dimana ia berusaha “mengikis pengaruh AS di Belahan Barat dan menantang AS di halaman belakangnya sendiri.”

Pakar itu juga menunjuk kerja sama Iran dengan Venezuela untuk “memulihkan, memperbarui, memulihkan” industri minyaknya yang telah mendapat sanksi berat secara berturut-turut dari pemerintahan AS.

“[Raisi] menganut gagasan yang muncul tentang dunia multipolar, dunia yang sekali lagi menantang dominasi AS dan tatanan berbasis aturan yang didukung dan sebagian besar telah diciptakan AS,” kata Ottolenghi.

Ia juga mengatakan tiga negara yang dikunjungi Raisi, semuanya mendapat manfaat dari mengubah pandangan mereka, aliansi perdagangan, kerja sama menuju kekuatan penetapan harga dimana Iran adalah salah satu diantaranya.” (ARN)

Sumber: Al-Mayadeen

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: