Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayed Ali Khamenei mengatakan bahwa ritual haji tahunan dapat menggagalkan semua rencana kekuatan arogan dan Zionis melawan kemanusiaan.
Dalam pesan hari Selasa untuk ziarah haji 2023, Pemimpin Iran itu mengatakan bahwa ritual tersebut dapat membuat semua rencana kekuatan arogan dan Zionisme yang ditujukan untuk kejatuhan moral umat manusia saat ini dan di masa depan menjadi tidak efektif.
“Haji dapat membatalkan dan membuat tidak efektif semua rencana Kekuatan Arogan dan Zionisme untuk kejatuhan moral umat manusia, hari ini dan di masa depan,” ujarnya.
“Yang merupakan syarat yang diperlukan untuk terjadinya dampak universal ini adalah bahwa sebagai langkah pertama umat Islam sendiri harus benar-benar mendengar risalah pemberi kehidupan dan melakukan yang terbaik untuk melaksanakannya.”
Ayatollah Khamenei menambahkan bahwa kekuatan arogan dan Zionisme menargetkan persatuan serta spiritualitas dengan tindakan permusuhan dan sabotase mereka pada saat ini dan lebih dari di masa lalu.
BACA JUGA:
- Pertama Sejak 2016, Pesawat dengan Jamaah Haji Lepas Landas dari Bandara Yaman
- Pemimpin Tertinggi Iran: Haji Bertujuan Jalin Persatuan Lawan Kekuatan Arogan
“Dua landasan utama dari pesan ini adalah “kesatuan” dan “spiritualitas”. Persatuan dan spiritualitas adalah yang menjamin kemajuan material dan spiritual dunia Islam dan mencerahkan seluruh dunia. Persatuan berarti terhubung baik secara intelektual maupun dalam praktik. Artinya, hati, pikiran, dan orientasi semakin dekat. Itu berarti sinergi dalam sains dan pengalaman. Ini berarti memiliki hubungan ekonomi antara negara-negara Islam. Ini berarti adanya kepercayaan dan kerjasama antara pemerintah Muslim. Ini berarti bekerja sama melawan musuh bersama yang pasti. Persatuan berarti bahwa plot yang dirancang oleh musuh tidak dapat membuat denominasi Islam, bangsa, ras, bahasa, dan keragaman budaya dunia Islam untuk saling bertentangan,” ujarnya lebih lanjut.
Ia menekankan bahwa AS dan pusat arogansi lainnya sangat menentang persatuan di antara umat Islam, pemahaman di antara bangsa dan negara Muslim, dan komitmen terhadap agama generasi muda di negara-negara tersebut. (ARN)
Sumber: Press TV
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
Sebar:
