Suriah, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Suriah Bashar al-Assad sekali lagi mengesampingkan kemungkinan pertemuan dengan timpalannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan, bersikeras atas keharusan penarikan pasukan pendudukan Turki dari negaranya.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Sky News Arabic pada hari Rabu, Assad dengan tegas menolak desas-desus tentang rencana pertemuan dengan Erdogan meskipun ada pertemuan sebelumnya antara menteri pertahanan Turki dan Suriah serta menteri luar negeri kedua negara di bawah mediasi Rusia dan Iran, untuk memulihkan hubungan yang tegang.
“Tujuan Erdogan bertemu dengan saya adalah untuk melegitimasi kehadiran pendudukan Turki di Suriah, sehingga pertemuan tidak dapat dilakukan dengan syarat-syarat Erdogan,” kata Assad, menambahkan, “Mengapa saya dan Erdogan harus bertemu? Untuk minum minuman ringan?”
Ditanya tentang klaim Erdogan bahwa penarikan pasukan Turki dari Suriah tidak akan terjadi selama ada “terorisme” yang mengancam Turki, Assad menjawab, “Sebenarnya, terorisme di Suriah adalah industri Turki. Jabhat al-Nusra dan Ahrar al-Sham adalah nama yang berbeda untuk satu sisi, yang semuanya adalah bahasa Turki. Mereka didanai sampai saat ini oleh Turki, jadi terorisme macam apa yang dia bicarakan?”
BACA JUGA:
- Assad Takkan Temui Erdogan Sampai Pasukan Turki Angkat Kaki dari Suriah
- Bashar Assad Curi Perhatian di KTT Liga Arab
Pemimpin Suriah menggarisbawahi bahwa Ankara harus mengajukan jadwal penarikan pasukan Turki dari negaranya, jika ingin menormalisasi hubungan.
Bulan lalu, Erdogan mengatakan Ankara tidak menutup pintu negosiasi damai dengan Damaskus dan bahwa dia “terbuka” untuk pertemuan dengan timpalannya dari Suriah tersebut.
Turki memutuskan hubungannya dengan Suriah pada Maret 2012, setahun setelah negara Arab itu berada dalam cengkeraman kekerasan mematikan yang dilakukan oleh militan yang didukung asing.
Sekarang, setelah lebih dari satu dekade, kedua negara bertetangga itu mengambil langkah menuju rekonsiliasi. (ARN)
Sumber: Press TV
Sebar:
