Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Dewan Tertinggi Yaman, Mahdi Al-Mashat, pada hari Minggu menegaskan bahwa koalisi agresi AS-Saudi tidak bisa mengabaikan hak kemanusiaan yang adil dari rakyat Yaman selamanya, memperingatkan bahwa kelanjutan dari kebohongan akan membawa hasil yang tidak diinginkan.
Dalam pertemuannya dengan delegasi mediator Oman di Gedung Kepresidenan sebelum meninggalkan Sana’a, Presiden Al-Mashat mengatakan: “Kami memihak perdamaian yang adil yang memberikan hak-hak Rakyat Yaman, dan kami telah membuktikan ini selama terakhir periode.”
Al-Mashat mengatakan bahwa tidak lagi dapat diterima bagi Yaman untuk tidak menanggapi agresi, blokade dan kelaparan yang disebabkan oleh AS-Saudi.
“Tidak dapat diterima juga untuk menegosiasikan hak kemanusiaan yang diwakili dalam pembayaran gaji, pembukaan bandara Sana’a dan penghapusan blokade pelabuhan Hodeidah,” tegasnya.
BACA JUGA:
- Atifi: Yaman Miliki Senjata Baru, Akan Segera Dirilis
- Sedikitnya 8000 Anak Yaman Tewas selama Agresi Saudi
Presiden Al-Mashat menekankan bahwa negara-negara agresi harus membuktikan keseriusan mereka dalam perdamaian dengan mengajukan langkah-langkah praktis dalam melaksanakan tuntutan Rakyat Yaman yang diwakili dengan penyelesaian masalah kemanusiaan.
Di akhir pertemuan, Presiden Al-Mashat memuji upaya Kesultanan Oman untuk mengupayakan terwujudnya perdamaian di Yaman dan mengakhiri agresi AS-Saudi, terlepas dari sikap keras kepala negara-negara agresi.
Delegasi mediasi Oman dan Delegasi Nasional meninggalkan Sana’a ke Muscat setelah kunjungan konsultatif selama empat hari dengan pimpinan Yaman.
BACA JUGA:
- Tim PBB Sukses Pindahkan Minyak dari Tanker Terapung Yaman
- Al-Qaeda Yaman Bebaskan Pejabat PBB setelah Penculikan 18 Bulan
Sebelumnya, Ketua Delegasi Nasional, Mohammed Abdulsalam, menegaskan jika negosiasi tidak dimulai dengan penyelesaian masalah kemanusiaan, tidak mungkin mengharapkan niat positif dari agresi AS-Saudi pada masalah lain.
Perlu dicatat bahwa pemimpin revolusi, Sayyed Abdulmalik Al-Houthi, menegaskan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa Saudi melanjutkan kebijakan yang bermusuhan dan salah. Campur tangan terang-terangan dalam urusan rakyat Yaman tidak akan membawa perdamaian.
“Rakyat Yaman tidak dapat tinggal diam tentang situasi di mana rakyat kami sangat menderita, dan kami tidak dapat tinggal diam tentang apa yang ingin diterapkan oleh Saudi-Emirat demi Amerika dan Inggris terhadap negara kami melalui perang, pendudukan, dan perampasan kekayaan nasional” kata Sayyed Abdulmalik. (ARN)
Sumber: Al-Masirah
