arrahmahnews

Lavrov: Barat Hanya Bersilat Lidah, Kami Gunakan Akal Bertindak Nyata

Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menolak kritik yang dilontarkan politisi Barat dan media arus utama, yang menargetkan kelompok negara berkembang BRICS.

Lavrov, yang memberikan wawancara kepada media Rusia pada hari Minggu, mengatakan bahwa para pemimpin BRICS menangani masalah-masalah yang nyata.

“BRICS dulu dianggap sebagai asosiasi yang tidak mempengaruhi apa pun. Saat ini, puluhan negara bersedia bergabung. Apa artinya ini? Artinya mereka hanya menggunakan lidahnya, sedangkan kita menggunakan akal kita untuk melakukan perbuatan nyata.”

KTT BRICS 2023 diadakan di Johannesburg pada 22-24 Agustus. Sebagai bagian dari acara tersebut, para kepala negara dan pemerintahan dari negara-negara Global Selatan mengadakan pertemuan terbesar mereka dalam beberapa tahun terakhir. Para pemimpin dari 54 negara Afrika diundang.

Pada KTT BRICS ke-15, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengumumkan bahwa negara-negara anggota telah setuju untuk menerima Iran, Argentina, Mesir, Ethiopia, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi sebagai anggota baru mulai 1 Januari 2024.

BACA JUGA:

Menteri luar negeri Rusia mengatakan bahwa menjadi alternatif terhadap G20 tidak pernah menjadi tujuan akhir dari blok yang sedang berkembang tersebut.

“Saya rasa hal itu tidak diperlukan saat ini, kami tidak menjadikan hal itu sebagai tujuan. Berbicara pada pertemuan anggota BRICS dengan mitranya hari ini, Presiden Putin secara khusus menekankan bahwa kami tidak ingin melanggar siapa pun. Kami hanya ingin bebas dari campur tangan dalam pengembangan proyek yang saling menguntungkan dan tidak ditujukan kepada siapapun.”

“Tentu saja posisi BRICS yang sudah berkembang di G20 akan diperkuat. Karena Arab Saudi dan Argentina sudah ada di sana. Jadi pembagian formal G20 menjadi G7 plus dan BRICS plus kini merupakan fitur praktis. Kami pasti akan mengoordinasikan pendekatan kami dengan anggota baru di PBB dan G20.”

Para ahli melihat BRICS sebagai penyeimbang yang layak terhadap G7, sebuah forum politik kuat yang dipimpin AS yang juga mencakup Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris.

Negara-negara anggota BRICS mewakili hampir 40% populasi global dan seperempat produk domestik bruto (PDB) dunia. (ARN)

Sumber: Press TV

GoogleNews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d