Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Pihak berwenang Rusia mengatakan bahwa keputusan mengenai rute yang direncanakan untuk pipa gas kedua dari negara itu ke China, yang dikenal sebagai Power of Siberia-2, sedang berada dalam tahap akhir.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan dalam komentar yang diterbitkan pada hari Rabu bahwa Power of Siberia-2, yang akan membawa gas alam dari wilayah di Siberia barat ke China, akan melintasi Mongolia setelah melewati wilayah selatan Danau Baikal di Buryatia Rusia.
Dalam sebuah artikel untuk majalah internal Kementerian Energi Rusia, Novak, mantan menteri energi, mengatakan bahwa pipa tersebut akan melewati kota Achinsk, Krasnoyarsk, Kansk, Sayansk, Angarsk dan Irkutsk di Siberia timur sebelum mencapai Buryatia.
Pengumuman ini muncul ketika Rusia berupaya mengkompensasi kerugian yang diderita akibat berkurangnya pasokan energi ke Eropa di tengah perang di Ukraina.
BACA JUGA:
- Menteri Qatar: Gas Rusia akan Kembali ke Eropa
- Hungaria: Uni Eropa Gagal Tetapkan Rincian Batas Harga Gas Rusia
Saluran pipa Power of Siberia milik Rusia ke China menyalurkan sekitar 38 miliar meter kubik (bcm) gas alam per tahun ke konsumen energi terbesar dunia itu berdasarkan kontrak yang berlaku hingga tahun 2025.
Moskow berharap pipa baru ini akan meningkatkan jumlah gas yang dikirim ke China sebesar 50 bcm per tahun.
Perusahaan energi negara Gazprom berencana memulai pengiriman gas ke China melalui Power of Siberia-2 pada tahun 2030.
Rencana Rusia untuk meningkatkan ekspor gas ke China terjadi sekitar dua tahun setelah rencana pengiriman gas melalui pipa besar baru ke Eropa, yang dikenal sebagai Nord Stream 2, terhenti total setelah negara-negara Eropa mengikuti jejak Amerika Serikat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Moskow atas keterlibatannya dalam perang di Ukraina.
Rusia kemudian memutuskan untuk meningkatkan perdagangannya dengan Asia dengan meningkatkan ekspor energi ke Tiongkok, India, dan negara-negara lain. (ARN)
Sebar:
