Amerika

Netanyahu-Biden Bertemu di Sela SU PBB, Bahas Iran dan Normalisasi

Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden AS Joe Biden mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih sebelum akhir tahun ini, menyampaikan undangan yang telah lama ditunggu-tunggu kepada Netanyahu dimana kedua pemimpin itu menggelar pertemuan untuk menyelesaikan sejumlah “masalah sulit”, termasuk normalisasi Saudi-Israel.

“Hari ini, kita akan membahas beberapa isu sulit, yaitu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang menjadi inti kemitraan kita, termasuk checks and balances dalam sistem kami, dan menyiapkan jalan menuju solusi dua negara yang dinegosiasikan, dan memastikan bahwa Iran tidak akan pernah memperoleh senjata nuklir,” kata Biden dalam pertemuan dengan Netanyahu, yang diadakan di sela-sela Majelis Umum PBB di New York pada hari Rabu.

Agenda terbesar kedua pemimpin tersebut adalah dorongan AS untuk membangun hubungan formal antara Israel dan Arab Saudi. Negosiasi mengenai potensi perjanjian tersebut dilaporkan mencakup pakta militer AS-Saudi dan bantuan Washington dalam menciptakan program nuklir sipil Saudi.

“Saya pikir di bawah kepemimpinan Anda, Tuan Presiden, kita dapat mewujudkan perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi,” kata Netanyahu.

BACA JUGA:

“Perdamaian seperti itu akan sangat membantu dalam mengakhiri konflik Arab-Israel, mencapai rekonsiliasi antara dunia Islam dan negara Yahudi, serta memajukan perdamaian sejati antara Israel dan Palestina,” tambahnya.

Selama berbulan-bulan, Washington telah memimpin upaya untuk mencapai kesepakatan ini. Riyadh telah mendapatkan tawaran untuk normalisasi hubungan dengan Israel sejak tahun 2002 berdasarkan Rencana Perdamaian Arab, yang menyerukan negara Palestina merdeka di Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Sebuah laporan media Saudi pada akhir pekan mengklaim bahwa Riyadh “menghentikan pembicaraan” dengan Israel karena ketidaksukaannya terhadap pemerintahan sayap kanan Netanyahu.

Departemen Luar Negeri AS dengan cepat dan tegas menyangkal laporan tersebut pada hari Minggu, dengan mengatakan pada X: “Pembicaraan sedang berlangsung, dan kami menantikan pembicaraan lebih lanjut dengan kedua pihak.”

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa kesepakatan normalisasi masih “jauh” dan pihak-pihak yang terlibat perlu melakukan “beberapa hal yang sangat sulit” untuk mencapai kesepakatan. (ARN)

GoogleNews

Sumber: MEE

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d