China, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Ibu Negara Asma al-Assad tiba pada hari ini, Kamis (21/09) di Bandara Khanzhou di China dalam rangka kunjungan resmi untuk memenuhi undangan dari Presiden Republik Rakyat China, Xi Jinping.
Presiden Suriah itu dijadwalkan menghadiri upacara pembukaan Asian Games bersama lebih dari selusin pejabat asing, sebelum memimpin delegasi untuk serangkaian pertemuan di beberapa kota di China, termasuk pertemuan puncak dengan Presiden Xi Jinping.
Tampil bersama Presiden China pada pertemuan regional akan menambah legitimasi Suriah untuk perlahan-lahan kembali ke panggung dunia, dimana negara tersebut sebelumnya telah bergabung dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) China pada tahun 2022 dan diterima kembali menjadi anggota Liga Arab yang beranggotakan 22 negara pada bulan Mei.
China memberikan perhatian khusus terhadap kunjungan Presiden Assad, karena ia akan melakukan beberapa kegiatan politik dan ekonomi yang bertujuan untuk mengembangkan hubungan kedua negara sahabat, apalagi China saat ini telah menjadi pemain utama di Timur Tengah dan dunia.
BACA JUGA:
- Damaskus: Presiden Assad akan ke China atas Undangan Xi Jinping
- Al-Akhbar: Presiden Suriah “Bashar Assad” akan Kunjungi China
Kunjungan Presiden Assad ke China terjadi pada saat dunia sedang menyaksikan perubahan politik besar yang bertujuan untuk mengakhiri hegemoni Amerika di dunia, dan memulai lahirnya blok politik dan ekonomi baru.
Kunjungan juga mencakup sejumlah pertemuan dan acara yang akan diselenggarakan oleh Presiden Al-Assad dan Ibu Asma Al-Assad di kota Hangzhou dan Beijing.
Presiden Al-Assad didampingi oleh delegasi resmi yang meliputi Dr. Faisal Al-Miqdad, Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat, Dr. Muhammad Samer Al-Khalil, Menteri Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri, Mr. Mansour Azzam, Menteri Urusan Kepresidenan , Dr. Buthaina Shaaban, Penasihat Khusus Kepresidenan Republik, Dr. Ayman Sousan, Asisten Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat, Ibu Lona Al-Shibl. Penasihat Khusus Kepresidenan Republik Suriah, Dr. Imad Mustafa , Direktur Institut Diplomatik Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat, Dr. Soraya Idlibi, Asisten Kepala Otoritas Perencanaan dan Kerjasama Internasional, Muhammad Hassanein Khaddam, dan Duta Besar Suriah untuk China. (ARN)
Sumber: SANA/Reuters
