Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Rezim Israel telah membombardir sejumlah lokasi di timur Jalur Gaza sebagai bagian dari tindakan kerasnya terhadap pengunjuk rasa yang berkumpul di sepanjang pagar yang memisahkan jalur tersebut dari wilayah pendudukan.
Militer Israel mengatakan sebuah pesawat tak berawak menghantam dua pos militer milik gerakan perlawanan Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, pada hari Jumat (22/09).
Secara terpisah, sebuah tank Israel menyerang pos militer lainnya, mengklaim bahwa tembakan dilepaskan dari sana ke arah pasukan Israel yang sedang menghadapi pengunjuk rasa.
Rezim mengklaim ini adalah respons terhadap balon pembakar yang diterbangkan oleh warga Palestina yang menyebabkan kebakaran di wilayah pendudukan.
Stasiun radio yang berafiliasi dengan Hamas, Aqsa, mengatakan bahwa dua orang terluka dalam serangan itu.
BACA JUGA:
- PBB Kecam Tentara Israel yang Paksa “Telanjang” 5 Wanita Palestina
- Menlu Iran Temui Para Pemimpin Perlawanan Palestina di Lebanon
Warga Palestina di Gaza telah mengadakan protes di sepanjang pagar pemisah selama berhari-hari. Mereka memprotes perlakuan rezim terhadap tahanan Palestina dan kunjungan provokatif para pemukim ke kompleks Masjid Al Aqsa.
Pada hari Jumat, kementerian kesehatan mengatakan 28 pengunjuk rasa Palestina telah terluka oleh pasukan Israel, yang terjadi beberapa hari setelah seorang pengunjuk rasa ditembak mati oleh tentara.
Hamas telah bereaksi terhadap serangan Israel, dan juru bicaranya Abdel Latif al-Qanoua mengatakan serangan itu merupakan kelanjutan dari agresi Israel.
“Hal ini terjadi dalam konteks agresi Zionis yang terus menerus dan meluas terhadap seluruh rakyat kami dalam upaya untuk mematahkan kehendak dan menggagalkan kehendak mereka itu.
Juru bicara tersebut menekankan bahwa rakyat Palestina mempunyai hak untuk mengungkapkan kemarahan mereka dan melakukan perlawanan dalam segala bentuk dan menggunakan segala cara yang mereka miliki untuk melawan pendudukan Israel.
Kekerasan Israel terhadap warga Palestina telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir di bawah kabinet Israel yang dianggap paling sayap kanan. (ARN)
Sumber: Press TV
