Afrika

Hamas Peringatkan DR Kongo: Batalkan Pemindahan Kedubes ke Yerusalem

Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM Gerakan perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza menolak keras keputusan Republik Demokratik Kongo untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke al-Quds (Yerusalem), dan menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

“Hamas memandang tindakan tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, dan pelanggaran terhadap hak bangsa Palestina atas ibu kota bersejarah mereka serta keterikatan agama dan politik mereka terhadap kota suci tersebut,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan Hamas.

Kelompok perlawanan tersebut selanjutnya menyerukan kepada pihak berwenang Kongo untuk membatalkan “keputusan yang disesalkan” tersebut, dengan alasan bahwa tindakan tersebut akan memberikan lampu hijau kepada rezim pendudukan Israel untuk terus melanjutkan skema Yahudisasi sistematisnya di wilayah pendudukan al-Quds, dan melakukan lebih banyak kejahatan. dan pelanggaran terhadap warga Palestina serta tanah air dan situs suci mereka.

BACA JUGA:

“Hamas mendesak semua negara di dunia untuk memboikot rezim rasis Israel dan mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mengakhiri pendudukan atas tanah air mereka,” kata pernyataan itu.

Presiden Kongo Felix Tshisekedi mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di sela-sela sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York pada hari Kamis bahwa kedutaan negara Afrika di wilayah pendudukan akan segera dipindahkan dari Tel Aviv ke al-Quds.

Sebagai imbalannya, Israel akan membuka kedutaan besar di Kinshasa, ibu kota Republik Demokratik Kongo.

Sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas kolaborasi di bidang pertanian, perdagangan, keamanan, dan perang siber.

Tshisekedi mengatakan keduanya membahas kerja sama di bidang investasi, keamanan, keamanan siber, dan banyak lagi.

Negara-negara Afrika secara umum bersikap kritis terhadap Israel karena penindasan terhadap warga Palestina, meski Israel terus berusaha mencari sekutu baru di benua tersebut dalam beberapa tahun terakhir. (ARN)

GoogleNews

Sumber: Press TV

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: