Arab Saudi

Dubes Pertama Saudi untuk Palestina Tiba di Ramallah

Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM – Duta Besar Saudi pertama untuk Palestina, Nayef al-Sudairi, tiba di wilayah pendudukan pada hari Senin. Ia akan menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden Mahmoud Abbas dalam beberapa hari.

Laporan media Palestina mengatakan Hussein al-Sheikh, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menyambut duta besar tersebut pada hari Senin.

“Kami menyambut Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Negara Palestina, yang akan menyerahkan surat kepercayaan resminya kepada Yang Mulia Presiden Mahmoud Abbas dalam beberapa hari,” kata pejabat Palestina tersebut.

Kementerian Luar Negeri Palestina sebelumnya juga mengonfirmasi bahwa Sudairi akan mengunjungi Ramallah, pusat Otoritas Palestina, pada hari Selasa dan Rabu. “Kunjungan ini merupakan langkah bersejarah untuk mengkonsolidasikan dan mengembangkan hubungan bilateral kedua negara serta membuka lebih banyak cakrawala kerja sama bersama di segala bidang.”

BACA JUGA;

Pada tanggal 13 Agustus, Sudairi, duta besar kerajaan untuk Yordania saat ini, ditunjuk sebagai utusan non-residen untuk Palestina dan konsul jenderal di al-Quds. Israel saat itu menolak gagasan membangun basis diplomatik di al-Quds untuk utusan Arab Saudi.

Rezim pendudukan tersebut mengklaim al-Quds sebagai ibu kotanya sendiri, sebuah status yang diakui oleh Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump pada tahun 2017 tetapi tidak oleh negara-negara lain di dunia. Pihak berwenang Israel melarang aktivitas diplomatik Palestina di kota tersebut.

Penunjukan duta besar Saudi terjadi di tengah laporan bahwa kerajaan Teluk Persia sedang mempertimbangkan prospek membangun hubungan diplomatik formal dengan Israel di bawah tekanan AS.

Presiden Joe Biden mengatakan kesepakatan mungkin akan tercapai setelah serangkaian pembicaraan yang dilakukan penasihat keamanan nasionalnya dengan para pejabat Saudi di Jeddah yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara Arab Saudi dan Israel.

BACA JUGA;

Para pejabat AS telah berusaha selama berbulan-bulan untuk menengahi perjanjian bersejarah antara dua pihak, melalui sekutunya di balik layar, namun sejauh ini Saudi masih menolaknya.

Arab Saudi tampaknya enggan melakukan normalisasi dengan Israel dan mengambil pendekatan hati-hati terhadap setiap langkah publik yang dapat dianggap sebagai tindakan normalisasi.

Upaya AS menjadi rumit karena rezim Israel meremehkan segala kemungkinan memberikan wilayah yang signifikan kepada Palestina sebagai bagian dari perjanjian normalisasi dengan Arab Saudi.

Arab Saudi memiliki Konsulat Jenderal di al-Quds, tetapi ditutup karena pendudukan Israel di kota tersebut pada tahun 1967. (ARN)

GoogleNews

Sumber: Press TV

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d