Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Amerika Serikat dan Inggris, bekerja sama dengan negara-negara Barat lainnya, terlibat dalam serangan Ukraina baru-baru ini di Sevastopol menggunakan perangkat mata-mata NATO. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan hal ini pada hari Rabu.
Pekan lalu, Ukraina melancarkan serangan rudal ke Sevastopol yang menargetkan markas besar Armada Laut Hitam Rusia, sementara pemerintah kota Rusia memperingatkan bahwa kota tersebut masih bisa menjadi sasaran serangan Ukraina lainnya.
Kiev dilaporkan telah menggunakan rudal jarak jauh Storm Shadow, yang sebelumnya dipasok oleh Inggris dan Perancis, yang bertujuan untuk memungkinkan Ukraina menargetkan jauh di dalam wilayah Rusia, meskipun Moskow terus memperingatkan bahwa hal ini dapat mengakibatkan bentrokan langsung antara pasukannya dan NATO.
BACA JUGA:
- Rusia Gagalkan Serangan Drone Ukraina di Sevastopol
- Putin: Serangan ke Fasilitas Ukraina Balasan Serangan di Sevastopol
“Pada tanggal 22 September, Sevastopol kembali diserang, dan tidak ada keraguan sedikit pun bahwa serangan itu telah direncanakan sebelumnya dengan menggunakan aset intelijen Barat, peralatan satelit NATO, dan pesawat pengintai serta dilakukan atas dorongan dan koordinasi erat dengan pihak berwenang Badan intelijen AS dan Inggris,” kata Zakharova kepada wartawan.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, dalam serangan lain awal bulan ini, Ukraina meluncurkan sepuluh rudal jelajah ke arah galangan kapal Sevastopol, menyebabkan kerusakan pada dua kapal milik Armada Laut Hitam yang sedang menjalani perbaikan. Tujuh dari rudal tersebut ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
