Uni Emirat Arab, ARRAHMAHNEWS.COM – Uni Emirat Arab telah berusaha menghalangi negosiasi antara gerakan perlawanan Ansarullah di Yaman dan Arab Saudi. Negoisasi ini bertujuan untuk mengakhiri perang koalisi pimpinan Riyadh terhadap negara termiskin di dunia Arab.
Mengutip sumber-sumber informasi di pemerintahan Sana’a, harian Lebanon al-Akhbar melaporkan pada hari Selasa bahwa Abu Dhabi ingin menciptakan hambatan bagi perundingan damai karena penghentian permusuhan akan mengakhiri perannya di Yaman selatan.
“UEA sangat ingin menghalangi proses perdamaian melalui upaya berulang kali… untuk berpartisipasi dalam negosiasi yang terjadi antara Sana’a dan Riyadh, yang mencapai kemajuan besar minggu lalu,” kata laporan itu.
Hal ini mengacu pada perundingan damai Saudi-Yaman yang mengecualikan Dewan Transisi Selatan (STC), sebuah kelompok militan yang didukung UEA yang ingin wilayah selatan terpisah dari wilayah Yaman lainnya.
Ansarullah hanya akan bernegosiasi dengan “pemimpin koalisi,” tambah laporan itu, mengacu pada Arab Saudi dan bukan UEA.
BACA JUGA:
- Houthi: Jika Negoisasi Gagal, Yaman akan Gunakan Segala Cara Akhiri Agresi
- VIDEO: Jutaan Orang Hadiri Perayaan Maulid Nabi di Ibukota Yaman
“Sana’a mengharapkan Abu Dhabi untuk mendorong pihak-pihak milisi yang setia kepadanya untuk menghalangi perjanjian perdamaian, karena perdamaian akan menghilangkan peran mereka di Yaman selatan, dan tidak akan menjamin kelangsungan hidup mereka di pelabuhan, bandara, dan pulau-pulau di Yaman, khususnya Pulau Socotra,” katanya.
Pada bulan Maret 2015, Arab Saudi dan UEA melancarkan perang terhadap Yaman untuk memulihkan kekuasaan pemerintah negara miskin itu dengan bantuan dari sekutu Barat dan Riyadh tersebut.
Sejak tahun 2019, aliansi ini menerapkan kebijakan yang kontras, dengan UEA menarik pasukannya, mencari pijakan di wilayah selatan, dan bertindak sebagai pelindung STC.
Namun dalam laporannya, al-Akhbar juga mengatakan bahwa STC sedang berusaha menghubungi Sana’a untuk melakukan pembicaraan, meskipun sebelumnya mengecam pembicaraan tersebut, dan ketua STC Mayor Jenderal Aidarous al-Zubaidi dan rekan-rekannya mengungkapkan keinginan mereka untuk terlibat dalam dialog dengan Sana’a. (ARN)
Sumber: Press TV
