Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang petinggi gerakan perlawanan Jihad Islam Palestina memuji hubungan kelompoknya dengan Republik Islam Iran, dan menyebut hubungan tersebut “mendalam dan strategis.”
Ihsan Ataya, anggota senior biro politik Jihad Islam, mengatakan pada hari Kamis bahwa hubungan kelompok yang berbasis di Gaza itu dengan Iran, Suriah dan gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon menjamin kecakapan militer dan kinerja yang lebih kuat.
“Jihad Islam bersekutu dengan pihak mana pun yang menentang rezim Zionis dan Amerika Serikat,” katanya, seraya menekankan bahwa gerakannya siap “membayar segala biaya” untuk tujuan akhir membebaskan wilayah Palestina yang diduduki.
Ataya kemudian menggambarkan Jihad Islam sebagai mercusuar harapan dalam perjalanan menuju pembebasan Palestina, dan menyoroti bahwa rezim pendudukan Tel Aviv bukanlah musuh terburuk bangsa Palestina, melainkan sebuah koalisi luas yang dipimpin oleh Washington.
“Musuh Zionis mengasingkan sejumlah komandan Jihad ke Lebanon, namun kami mampu mengembangkan gerakan tersebut di Beirut dan Damaskus,” ujarnya.
Pejabat senior Jihad Islam menunjukkan bahwa Zionis merampas tanah Palestina melalui pembunuhan massal, dan menekankan bahwa rezim Israel menjarah seluruh sumber daya di wilayah tersebut.
BACA JUGA:
- Menlu Iran Temui Para Pemimpin Perlawanan Palestina di Lebanon
- Pimpinan Hamas, Jihad Islam Berterima kasih atas Dukungan Iran dan Hizbullah
“Kita tidak bisa menjalin hubungan dengan Amerika Serikat karena Washington dan Tel Aviv adalah dua sisi dari mata uang yang sama,” kata Ataya.
Pada tanggal 19 Juni, Ketua Jihad Islam memuji dukungan Iran yang tak tergoyahkan terhadap Palestina, dan menegaskan bahwa Republik Islam tetap menjadi satu-satunya negara di dunia yang secara terbuka melakukan advokasi untuk Palestina dan perlawanan anti-Israel.
Iran “berani menyatakan bahwa mereka mendukung rakyat Palestina dan perlawanan Palestina. Tidak ada negara lain di dunia yang mengambil sikap seperti itu secara eksplisit,” kata Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ziad al-Nakhaleh saat wawancara dengan kelompok yang berbasis di Teheran dan Arab- jaringan berita televisi bahasa al-Alam.
Nakhaleh, yang memimpin delegasi Palestina ke Iran, juga menyebut pertemuan di Teheran antara pejabat senior gerakan perlawanan Hamas dan Jihad Islam Palestina dan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) sebagai “bukti dukungan Teheran terhadap Iran. faksi perlawanan Palestina” yang juga “menyoroti hubungan kuat antara Jihad Islam, Hamas, dan Republik Islam.” (ARN)
Sumber: Press TV
