Arab Saudi

Ayatullah Khamenei: Normalisasi dengan Israel “Bertaruh pada Pihak yang Kalah”

Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemimpin Iran Ayatullah Sayed Ali Khamenei pada hari Selasa menyatakan bahwa negara-negara yang berupaya menormalisasi hubungan dengan Israel bagaikan bertaruh pada kekalahan.

“Posisi pasti Republik Islam adalah bahwa negara-negara yang mempertaruhkan normalisasi dengan Israel akan kalah. Mereka bertaruh pada pihak yang akan kalah,” kata pemimpin tersebut.

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen bulan lalu mengklaim bahwa kesepakatan yang ditengahi AS untuk menormalisasi hubungan antara “Israel” dan Arab Saudi dapat terwujud pada awal tahun depan setelah ketiga negara menunjukkan kemajuan dalam negosiasi.

“Perbedaan yang ada bisa diatasi. Butuh waktu, tapi ada kemajuan. Saya kira pasti ada kemungkinan pada kuartal pertama tahun 2024, yaitu empat atau lima bulan dari sekarang, akhirnya ada saatnya kita bisa negosiasikan seluruh rinciannya,” kata Cohen dalam sebuah wawancara untuk radio tentara pendudukan Israel.

BACA JUGA:

Hal ini terjadi setelah Moraya Fulberg, komentator urusan politik di Channel 13 Israel, menyatakan pada hari Minggu bahwa, “Meskipun kita berada di jalur yang benar, masih banyak hambatan yang menghadang, dan ini merupakan tantangan yang signifikan.”

“Ada diskusi di kalangan keamanan dan militer, dan diharapkan tokoh-tokoh terkemuka Israel akan segera tiba di Washington. Selain itu, Perdana Menteri juga diperkirakan akan berkunjung pada bulan November,” tambahnya.

Sepuluh hari sebelumnya, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengakui bahwa Arab Saudi semakin dekat untuk menormalisasi hubungan dengan pendudukan Israel dalam sebuah wawancara dengan Fox News, dan menambahkan bahwa jika Iran memperoleh senjata nuklir, “kami juga harus mendapatkannya.”

“Setiap hari kami semakin dekat,” kata Bin Salman ketika diminta menjelaskan diskusi yang berfokus pada normalisasi hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan “Israel.”

Menanggapi pertanyaan tentang persyaratan kesepakatan normalisasi, pemimpin de facto Saudi tersebut menyatakan bahwa “masalah Palestina sangat penting. Kita perlu menyelesaikan bagian itu,” dan menambahkan bahwa sejauh ini telah terjadi “negosiasi yang baik”. (ARN)

GoogleNews

Sumber: Al-Mayadeen

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: