Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Negosiasi mengenai pembebasan puluhan tawanan yang ditahan di Gaza telah dilanjutkan dan hanya mengalami sedikit kemajuan, kata tiga sumber yang mengetahui langsung situasi tersebut kepada Axios.
Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Al-Sinwar, dilaporkan kembali terlibat dengan delegasi Hamas di Doha untuk pertama kalinya sejak pasukan IOF menyerbu rumah sakit Al-Shifa.
Pada hari Sabtu, ratusan orang dievakuasi secara paksa dari rumah sakit oleh pasukan pendudukan Israel, dan setidaknya 15 mayat ditemukan di sepanjang jalur evakuasi. WHO menyoroti kondisi kritis para pasien, termasuk 29 orang dengan cedera tulang belakang serius, lainnya dengan luka infeksi, dan 32 bayi prematur dalam kondisi sangat kritis.
Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengungkapkan, pada hari Minggu, bahwa kesepakatan untuk membebaskan tawanan Israel menghadapi masalah praktis yang “kecil”. Qatar telah berperan dalam menengahi pembicaraan untuk membebaskan beberapa tawanan Israel, yang jumlahnya sekitar 240 orang. Upaya tersebut sejauh ini telah menghasilkan pembebasan empat tawanan.
BACA JUGA:
- Situs Investigasi: UEA Kembali Kirim Kargo Militer ke Israel
- Tepis Tuduhan soal Tawanan, Hamas: Israel Berbohong Lagi untuk Tutupi Kegagalan
Dua sumber mengatakan kepada Axios bahwa Al-Sinwar memberikan jawaban kepada mediator Qatar yang menyarankan kemungkinan kesepakatan, namun sejauh ini belum ada yang pasti.
Kesepakatan 2 bagian
Sumber tersebut juga mengungkapkan, jika tercapai kesepakatan, maka akan dilakukan dalam dua tahap.
Pada tahap pertama, Hamas akan membebaskan sekitar 50 perempuan dan anak-anak sebagai imbalan atas gencatan senjata selama lima hari.
Selama gencatan senjata, Hamas akan mencari lebih banyak perempuan dan anak-anak yang diyakini ditahan oleh kelompok Perlawanan lainnya.
Menurut sumber tersebut, Al-Sinwar juga meminta agar Israel menghentikan pemantauan udara mereka di Gaza selama enam jam setiap hari sehingga Hamas dapat menemukan tawanan tanpa dimata-matai. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
