arrahmahnews

Pemimpin Tertinggi Iran Desak Negara Muslim Putus Hubungan dengan Israel

Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Sayyed Ali Khamenei, meminta negara-negara Muslim untuk memutuskan hubungan politik dengan rezim Israel “setidaknya untuk jangka waktu terbatas” di tengah genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang terkepung oleh entitas pendudukan.

Pernyataan tersebut disampaikan Pemimpin Tertinggi setelah mengunjungi pameran yang menampilkan pencapaian terbaru Pasukan Dirgantara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran di Universitas Sains & Teknologi Dirgantara Ashura pada hari Minggu.

“Pemerintahan Muslim harus memutuskan hubungan politik mereka dengan rezim Zionis setidaknya untuk jangka waktu terbatas,” katanya.

Rahbar mengatakan bahwa tidak dapat diterima jika beberapa negara Muslim mengutuk kejahatan Israel dan beberapa lainnya diam saja.

Ayatollah Khamenei mengatakan, hal ini perlu untuk “memutus jalur kehidupan rezim Zionis” dan negara-negara Muslim harus berupaya untuk mengganggu akses Israel terhadap energi dan barang.

BACA JUGA:

Ayatollah Khamenei mendorong kelanjutan demonstrasi guna mendukung perjuangan Palestina, dan untuk agar penindasan terhadap rakyat Palestina tidak terlupakan.

Pemimpin Iran itu menyatakan optimismenya terhadap perkembangan di masa depan. “Kami akan melaksanakan tugas kami,” katanya.

Sejak 7 Oktober, Israel telah membunuh sedikitnya 12.300 warga Palestina, termasuk lebih dari 5.000 anak-anak dan 3.300 wanita. 30.000 warga Palestina juga terluka.

Ayatullah Khamenei mengatakan perkembangan di Gaza dan berlanjutnya kekejaman Israel di sana telah membuka banyak fakta tersembunyi, termasuk dukungan Barat terhadap diskriminasi rasial.

Rezim Zionis adalah contoh diskriminasi rasial, kata Rahbar.

“Zionis menganggap diri mereka sebagai ras yang unggul dan memandang rendah umat manusia lainnya, itulah sebabnya mereka telah membantai beberapa ribu anak tanpa rasa bersalah.”

BACA JUGA:

Ayatollah Khamenei mengatakan dukungan para pemimpin Amerika Serikat, Jerman, Perancis dan Inggris terhadap “rezim rasis” juga berarti pemerintah-pemerintah tersebut mendukung diskriminasi rasial.

Rahbar menyerukan masyarakat Eropa dan Amerika untuk secara jelas menunjukkan bahwa mereka tidak menganjurkan diskriminasi rasial.

Selain itu, keadaan saat ini di Gaza, kata Ayatollah Khamenei, menunjukkan “kegagalan militer dan operasional” Israel.

Rezim tersebut sejauh ini gagal mencapai tujuan yang dinyatakannya untuk melenyapkan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meskipun menggunakan “seluruh kekuatan militernya” dalam waktu lebih dari 40 hari.

Ayatollah Khamenei mengatakan pemboman rumah sakit di Gaza membuktikan para pemimpin Israel sangat marah atas kegagalan mereka.

“Kekalahan rezim Zionis di Gaza adalah nyata. Memasuki rumah sakit atau rumah penduduk bukanlah kemenangan, karena kemenangan berarti mengalahkan pihak lawan, sesuatu yang belum dan tidak akan mampu dicapai oleh rezim Zionis di masa depan.”

Ayatollah Khamenei mengatakan kegagalan Israel juga menunjukkan kegagalan Amerika Serikat dan negara-negara Barat yang dermawan terhadap rezim tersebut.

“Dunia dihadapkan pada kenyataan bahwa sebuah rezim yang dipersenjatai dengan peralatan militer yang modern dan canggih telah gagal mengatasi musuh yang tidak memiliki peralatan tersebut,” katanya. (ARN)

Sumber: Al-Mayadeen

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: