Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, menepis tuduhan Israel mengenai Rumah Sakit al-Shifa di Gaza yang digunakan oleh gerakan tersebut untuk menampung para tawanan yang mereka tangkap dalam operasi mendadak melawan rezim Israel bulan lalu.
Pernyataan gerakan ini muncul setelah sebelumnya pada hari Minggu, juru bicara militer Israel Daniel Hagari memutar dua video, yang menurutnya menunjukkan beberapa tawanan dibawa ke rumah sakit setelah operasi 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina yang berujung pada penangkapan ratusan tentara dan pemukim Israel.
“Tidak ada hal baru dalam apa yang dikatakan juru bicara militer Zionis kecuali upaya untuk menutupi kebohongan mereka dan (untuk menguatkan) klaim mereka bahwa Hamas telah menggunakan Rumah Sakit al-Shifa sebagai markas militer untuk komando dan kendali,” kata gerakan tersebut.
Hamas menambahkan bahwa kondisi kesehatan para tawanan Israel yang terluka terus dipantau dan perawatan diberikan kepada mereka di rumah sakit, setelah itu mereka kembali “ke tempat penahanan mereka.”
BACA JUGA:
- Yaman Sita Kapal Israel di Laut Merah, Hantam Komunitas Bisnis Zionis
- Hizbullah Kecam Pembantaian Israel di Sekolah Al-Fakhoura, Tuding AS dan Barat Terlibat
Gerakan ini mengatakan bahwa mereka hanya membawa para tawanan ke rumah sakit “karena beberapa dari mereka terluka dalam serangan udara” Israel sendiri, yang juga menewaskan sejumlah tawanan seperti yang telah diumumkan oleh sayap militer gerakan tersebut, Brigade al-Qassam.
Juru bicara brigade, Abu Ubaida, mengatakan pada awal November bahwa lebih dari 60 tawanan Israel di Jalur Gaza meninggal dunia akibat gencarnya serangan udara rezim terhadap wilayah yang diblokade tersebut. Ia menambahkan, 23 jenazah tawanan juga terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan gedung yang hancur akibat serangan Israel. (ARN)
Sumber: Press TV
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
