Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang anggota Dewan Politik Tertinggi di Yaman, Muhammad Ali Al-Houthi, mengatakan pada hari ini, Selasa (21/11) bahwa Amerika Serikat dan pendudukan Israel tidak bisa membicarakan soal kapal yang ditahan Ansarullah sebelum mereka berhenti membunuh warga Palestina di Gaza.
“Jika Amerika dan Israel berhenti dan tidak lagi membunuh warga Palestina di Gaza dan mngizinkan masuk air, obat-obatan dan makanan, maka baru mereka mungkin bisa membicaraan soal kapal Israel. Apa yang dilakukan angkatan laut sesuai dengan prinsip timbal balik.
Al-Houthi melampirkan postingannya ke foto Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan memberi judul dengan tagar “Biden, pembunuh bayi prematur.”
اذا اوقفت و كفت امريكا وإسرائيل عن قتل الفلسطينين في غزة وأدخلت الماء والدواء والغذاء
فعندها يمكن لها الحديث عن السفينة الإسرائيلية فما قامت به البحرية يتفق مع مبدئ التعامل بالمثل.#بايدن_قاتل_الاطفال_الخدج pic.twitter.com/twgDkNzXFR— محمد علي الحوثي (@Moh_Alhouthi) November 20, 2023
BACA JUGA:
- Ansarullah Yaman: Operasi Besar Lawan Israel Terus Berlanjut
- Abu Obeida: 60 Kendaraan Militer Israel Dihancurkan dalam 72 Jam
Sebelumnya pada hari Senin, media militer Yaman menerbitkan adegan operasi kualitatif angkatan bersenjata Yaman, yang menunjukkan bagaimana mengendalikan kapal Israel di Laut Merah. Adegan tersebut menunjukkan pengibaran bendera Yaman dan Palestina di atasnya.
Sejalan dengan pernyataan Mohammed al-Houthi, Hezam Al-Asad, yang juga seorang anggota Biro Politik Ansarallah menulis di akun X nya, sebagai tanggapan atas klaim Amerika bahwa penyitaan tersebut merupakan “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional” berkata, “Hukum internasional sudah dibunuh di Rumah Sakit Al-Shifa, jenazahnya berserakan di Rumah Sakit Al-Rantisi dan dikuburkan di bawah reruntuhan Rumah Sakit Al-Maamadani.” (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
