arrahmahnews

Tempo Sesatkan Film “The Santri”, Yusuf Muhammad Tantang Debat Maaher At Thuwailibi

Yusuf Muhammad Vs Maaher

Arrahmahnews.com, Jakarta – Pegiat medsos Yusuf Muhammad dalam akun facebooknya menjelaskan bagaimana Tempo dan Maaher At Thuwailibi sesatkan “Film The Santri”, dan akhirnya dia menantang debat Maaher.

Banyak publik yang mulai muak dengan Tempo. Muaknya publik bukan tanpa sebab, karena semua efek akumulasi dari berita yang disajikan Tempo kian hari makin tidak sehat dan terkesan menyesatkan.

Baca: Astagfirullah! Maaher Thuwailibi Sebut Polisi ‘Monyet Berseragam Bencong’

Belum selesai masalah hinaan Tempo terhadap Presiden Jokowi terkait cover majalah ‘Pinokio’, edisi 16-22 September 2019, kini muncul masalah baru foto hoaks dari Tempo yang memberitakan tentang trailer film The Santri yang digawangi oleh PBNU dan sutradara ternama Livi Zheng.

Banyak yang menilai foto yang digunakan Tempo dalam pemberitaan film “The Santri” sangat menyesatkan, mengapa? karena tampilan luar dan dalam tidak sama, saat diklik linknya, foto berubah tidak sesaui aslinya.

Berikut linknya : Film The Santri Dikritik Pedas: Tak Cerminkan Akhlak Pesantren

Foto sesat yang ditampilkan Tempo pada link tersebut menunjukkan sebuah kitab “Qurrotul ‘Uyun” (tulisan Arab) padahal aslinya tidak ada kitab tulisan Qurrotul ‘Uyun.

Mungkin adq yang bertanya: Apakah kitab “Qurrotul ‘Uyun” itu?

Baca: Jejak Digital Ustadz Maaher At-Thuwailibi, Hina Polisi Hingga Sebar Video Hoax Ngabalin Stroke

Kitab Qurrotul ‘Uyun, adalah kitab “Dewasa” yang isinya ada pelajaran tentang hubungan suami istri. Jadi, dengan tampilan hoaks yang dibuat Tempo ini sungguh sangat picik, yang mana dapat menggiring opini negatif bagi pembaca terhadap film The Santri.

Akibat hoaks tersebut, banyak netizen yang membagikan foto tersebut dengan narasi negatif terhadap film The Santri.

Saya sendiri belum tahu dari mana Tempo mendapatkan foto editan tersebut, karena sampai detik ini, setahu saya Tempo belum mengklarifikasi. Tempo juga belum meminta maaf terkait hal ini, meskipun Tempo sudah menghapus postingan tersebut di page Facebook resmi mereka yang terverifikasi (centang biru). (Lihat gambar).

Diketahui pemberitaan sesat yang buat oleh Tempo tersebut dirilis pada tanggal 18 jam 12:05 Wib dengan judul “Film The Santri Dikritik Pedas: Tak Cerminkan Akhlak Pesantren”.

Parah betul Tempo nekat membuat berita berdasarkan pernyataan dari mulut ‘berbisa’ Maaher At-Thuwailibi alias Soni yang dikenal sangat benci terhadap NKRI, benci terhadap ideologi Pancasila, benci terhadap Presiden RI dan benci dengan sistem demokrasi yang ada di Indonesia.

Baca: Provokasi ala Ustadz HTI Maaher At-Thuwailibi

Bahkan dalam video Maher pernah mengatakan Indonesia ini negara thaghut, alias kafir alias tidak mencerminkan Islam. Nah, yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa media sekelas Tempo mencari referensi berita dari mulut Maaher? Apakah tidak ada sumber lebih yang lebih pantas dan bijak?

Memang hak Tempo mau mencari referensi berita dari mana saja, terserah. Tapi kalau berdasarkan dari mulut Maaher, ya sudah dapat dilihat ke mana arahnya. Jatuhnya bukan mengkritik tapi mencacimaki dan menciptakan opini sesat.

Maaher dan Tempo sudah tidak jauh berbeda, keduanya sama menyesatkan. Jika Maaher menyesatkan dalam hal opininya, maka Tempo menyesatkan dengan pemberitaan yang memasang foto hoaks ‘kitab Qurrotul ‘Uyun’ pada cuplikan adegan film “The Santri.”

Saya jadi bertanya: Apakah Tempo tidak mengambil pelajaran dari kejadian cover Majalah ‘Pinokio’?

Akibat cover majalah ‘Pinokio’ Tempo, rating aplikasi Tempo di google store dan playstore anjlok dalam hitungan hari, belum lagi saham Tempo yang juga terjun bebas. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Tempo telah melakukan kesalahan fatal.

Tempo sepertinya kurang cermat menghitung bahwa, pembaca mereka banyak dari kalangan pendukung Jokowi. Dan kini pendukung Jokowi marah, mereka telah memberikan hukuman dengan gerakan UninstalTempo dan meninggalkan satu bintang.

“Mungkin Tempo harus menerima nasibnya menjadi Tempe penyet.” Begitu tulis status seorang teman.

Melalui tulisan ini, saya juga ingin mengajak Maaher diskusi terbuka tentang film The Santri yang dikatakan tidak mendidik, dapat melibralkan umat muslim, dan dapat menjadikan muslim menjadi setengah kafir.

Jika ada yang siap memfasilitasi saya untuk diskusi dengan Maaher, tentu saya akan sangat berterima kasih. Dengan izin Allah, insya Allah saya akan patahkan opini sesat Maaher terkait semua tuduhannya terhadap filem The Santri. Tolong sampaikan ke Maaher alias Soni, Yusuf Muhammad siap diskusi. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca