Senin, 7 Maret 2016
LONDON, ARRAHMAHNEWS.COM – Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan ibukota Inggris, untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas operasi militer Ankara melawan Kurdi, baik dari minoritas Kurdi di Turki dan di luar perbatasan.
Protes yang diselenggarakan oleh sebuah kelompok aktivis yang dikenal sebagai “Stop War on Kurds” Stop Perang terhadap Kurdi, berlangsung di pusat kota London, Minggu (6/03). Para pengunjuk rasa berkumpul di Broadcasting House (BBC), kemudian berangkat ke Trafalgar Square untuk memulai unjuk rasa.
Berikut adalah kerumunan pengunjuk rasa dari suku Kurdi dan pendukung non-Kurdi;
Para pengunjuk rasa terlihat membawa plekat dan spanduk yang bertuliskan “Hentikan perang terhadap Kurdi”, “Break the Silence on Kurds” dan “ISIS Made in Turkey“.
Aksi protes itu dipicu oleh tindakan keras pemerintah Turki pada minoritas Kurdi di bagian timur dan tenggara negara itu, dan ditutup-tutupi oleh media Inggris. Para pengunjuk rasa juga “menuntut pemerintah Inggris untuk memberikan tekanan pada Turki agar menghentikan serangan-serangan tersebut”, kata sebuah pernyataan di halaman Facebook.
Kurdi adalah kelompok minoritas Turki terbesar yang mendiami wilayah timur dan tenggara, yang dikenal sebagai Utara Kurdistan. Namun, mereka tak bernegara.
Pemerintah Turki saat ini sedang melakukan kampanye militer melawan Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang telah berjuang untuk otonomi sejak tahun 1984, dan dianggap sebagai organisasi teroris oleh Ankara.
Sejak awal operasi pasukan keamanan Turki telah memberlakukan jam malam di daerah Kurdi, mengganggu kehidupan sekitar 1,4 juta orang, Yayasan Hak Asasi Manusia Turki (HRFT) mengatakan. Menurut kelompok hak asasi manusia, pertempuran di tenggara Turki telah menewaskan sekitar 200 jiwa warga sipil.
Pada saat yang sama pasukan Turki juga menembakkan altileri ke Unit Perlindungan Kurdi (YPG) di seberang perbatasan di Suriah. Ankara menganggap YPD sebagai organisasi teroris yang memiliki hubungan dekat dengan PPK, sejak pertengahan Februari.
Pemboman target YPG, sayap militer dari Partai Demokratik (PYD), telah berjalan meskipun AS sekutu dekat Ankara, melihat para pejuang Kurdi sebagai mitra penting dalam memerangi teroris (IS, sebelumnya ISIS / ISIL) di Suriah. [ARN]