Senin, 2 Oktober 2017
ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Krisis kemanusiaan Etnis Rohingya menjadi salah satu hal yang dibahas dalam rapat paripurna Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/10/2017). Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia akan terus berusaha membantu warga etnis Rohingya yang saat ini berstatus sebagai pengungsi.
“Berkaitan dengan Rakhine State dan pengungsi yang ada di Bangladesh maupun Myanmar, tetap menjadi fokus perhatian kita untuk terus membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah itu,” ujar Jokowi.
Baca: Jokowi Tetap Kirim Bantuan ke Rohingya Meski Disebut Hanya Pencitraan
Sampai saat ini isu krisis Rohingya terus membayangi Myanmar. Semenjak kekerasan kembali pecah di Rakhine State, sudah ratusan ribu warga etnis Rohingya yang melarikan diri dari wilayah Myanmar menuju Bangladesh. Indonesia pun tidak pernah lelah untuk terus berusaha membantu para pengungsi etnis Rohingnya. Bahkan usaha tersebut diakui oleh sejumlah negara termasuk Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
Baca: Putin Kunjungi Turki, Bahas Kurdi Hingga Rohingya
Guterres secara terbuka menyampaikan pujian terhadap Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi yang dianggap mendorong pendekatan yang sejalan dengan tiga langkah yang didorong oleh Sekjen PBB tersebut. Tiga langkah yang dimaksud di sini adalah mengakhiri operasi militer di Rakhine State, membuka akses bantuan kemanusiaan dan pemulangan kembali pengungsi Rohingya di Bangladesh ke Myanmar.
Namun, Pemerintah Myanmar hingga kini menyalahkan eksodus yang terjadi di Rakhine State dipicu oleh serangan militan Rohingya yang menargetkan pihak keamanan Myanmar di sana. Myanmar mengklaim operasi di Rakhine State menyebabkan lebih dari 500 orang kehilangan nyawa tapi mayoritas disebut berasal dari kalangan pemberontak yang pada Agustus 2017 memicu kembalinya terjadi kekerasan. (ARN)
Sumber: Okezone
Sebar:
