PENTAGON – Jet-jet tempur AS telah menjatuhkan lebih banyak amunisi di Afghanistan selama 10 bulan pertama tahun ini daripada selama sepanjang tahun lainnya sejak Angkatan Udara Amerika itu mulai mendokumentasikan penggunaan bom secara bulanan di negara yang dilanda perang itu.
Menurut data baru yang dirilis oleh Pusat Operasi Angkatan Udara (AFCENT), gabungan pusat operasi udara, sebagaimana dikutip dalam laporan Sabtu oleh kantor berita pro-militer AS Task & Purpose, pasukan militer AS menjatuhkan 5.982 bom di Afghanistan antara Januari dan Oktober 2018. Angka tersebut mencerminkan peningkatan 37 persen dari 4.361 amunisi yang digunakan sepanjang tahun 2017.
Baca: Presiden Afghanistan Umumkan Tim Negoisasi dengan Thaliban
Selain itu, pesawat koalisi pimpinan AS menerbangkan hampir 6.600 serangan, naik 43 persen dari 4.603 misi penyerangan yang dilancarkan sepanjang tahun 2017, meskipun jumlah serangan mendadak yang sebenarnya melibatkan rilis senjata turun dari 27 persen pada tahun 2017 menjadi hanya 12 persen di 2018.
Baca: Serangan AS Tewaskan Sedikitnya 30 Warga Sipil Afghanistan
Menurut laporan itu, peningkatan drastis dalam rilis amunisi tidak mengherankan karena selama kampanye kepresidenannya, Presiden AS Donald Trump meletakkan visi sederhana untuk membersihkan Timur Tengah dari para teroris.
Bagaimanapun, data pemboman baru di Afghanistan itu dikeluarkan pasca adanya laporan bahwa Trump mendesak penarikan seluruh pasukan Amerika dari negara yang dilanda teror itu nanti setelah pemilihan presiden tahun 2020, melepaskan pemerintahannya dari konflik yang ia percaya “tidak akan kita menangangkan,” dalam siaran berita NBC News pada bulan Agustus 2017. (ARN)
Sebar:
