Fokus

Kiat Kocak Denny Siregar Kepada CEO Bukalapak

Kiat Kocak Denny Siregar Kepada CEO Bukalapak

Arrahmahnews.com, JAKARTA – Warganet di Indonesia sedang ramai membahas tagar populer, #uninstallbukalapak, #BoikotBukalapak, Presiden Baru, tagar-tagar ini memuncaki daftar topik tren di Twitter. Tagar-tagar ini lahir gara-gara postingan dari Pendiri dan Kepala Eksekutif Bukalapak, Achmad Zaky tentang alokasi riset dan pengembangan (R&D) dalam era industri 4.0.

Salah satu pegiat medsos Denny Siregar juga angkat bicara, dalam tulisannya DS yang memberikan kiat kepada Achmad Zaky dengan cara yang cukup kocak:

Mungkin ada satu kiat yang menarik supaya situasi normal kembali. Mumpung bukalapak ada program obral-obralan, coba bikin program “Serbu” dengan menjual Kampret seharga Rp 1,-.

Di timeline saya mendadak rame tagar #UninstallBukalapak..

“Ada apa?” Pikirku dengan antena detektif yang menyala. Langsung berangkat ke twitter dan ku search “Achmad zaky”. Achmad Zaky ini adalah founder sekaligus CEO aplikasi Bukalapak, aplikasi milik negeri dengan valuasi mencapai 1 miiar dollar atau lebih dari 14 trilyun rupiah.

Baca: Kubu Fahri Hamzah Bongkar 6 Dosa Kader PKS, Ada Tifatul Sembiring dan LHI

Ya, Bukalapak adalah Unicorn ke 4 di Indonesia sesudah Gojek, Traveloka dan Tokopedia. Kekayaan Ahmad Zaky saja menurut Globe Asia sebanyak kurang lebih 1,5 trilyun rupiah. Dan ia masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia.

Tentu ini membanggakan. Lalu, kenapa harus di uninstall?

Selidik punya selidik, ternyata itu gara-gara Achmad Zaky ngetweet dengan magic word “Presiden baru” disana. Tweet ini menyakiti banyak pendukung Jokowi, karena mereka menilai selama ini Jokowi kurang apa dalam mendorong perkembangan startup di Indonesia, termasuk Bukalapak, bahkan menghadiri acara ulang tahunnya.

Tidak mudah seorang Presiden menghadiri acara ulang tahun sebuah perusahaan swasta, jika tidak punya maksud mempromosikan perusahaan itu.

Ya, Jokowi bangga dengan karya anak muda yang berprestasi, sebangga ia dengan prestasi anak-anaknya sendiri yang membuka usaha dengan keringatnya tanpa bantuan orang tua.

Lalu, kenapa Achmad Zaky “tega” bicara Presiden baru di twitnya??

Inilah yang membuat para pendukung Jokowi sakit hati. Mereka tidak bisa menerima dengan perkataan “Presiden baru” itu karena itu indikasi dari mendukung lawan politik Jokowi yang dulu sempat kumandangkan tagar #2019gantiPresiden.

Baca: Sidang Irwandi Yusuf, Kontraktor Aceh Ungkap Aliran Rp 1 Milyar ke Kader PKS Nasir Djamil

Ini memang musim politik, jadi lumayan agak sensitif. Sinyal baper sangat tinggi, sehingga kesentil dikit langsung pada ejakulasi.

Achmad Zaky pun sibuk klarifikasi dengan bikin twit2 baru, yang malah jadi bahan ejekan. Dan dari timelineku terlihat sudah banyak yang uninstall Bukalapak dengan emosional.

Sebagai seorang CEO, Achmad Zaky seharusnya tidak perlu terlibat dalam arus politik tegangan tinggi seperti ini. Netral netral aja lah seperti Nadiem Makarim dan founder startup lainnya. Kerja aja, karena memang disitu bidangnya

Mau kritik silahkan, tapi tidak perlu bawa kata “Presiden baru” segala. Akhirnya jadi bahan serangan dari mana-mana.

Baca: MENANG TELAK! Perang ‘Sapi’ Jokowi-Ahok Vs Mafia Daging

Cuma disitu kesalahannya sebenarnya, tapi karena waktunya tidak tepat akhirnya jadi ketarik-tarik dalam perseteruan Cebong VS Kampret yang sudah mengarah pada hooliganisme. “Kamu musuhku jika tidak sama dengan aku..”

Mungkin ada satu kiat yang menarik supaya situasi normal kembali. Mumpung bukalapak ada program obral-obralan, coba bikin program “Serbu” dengan menjual Kampret seharga Rp 1,-.

Niscaya bukalapak akan diinstal kembali oleh Cebong dan kali ini kampret yang menyerbu. Mereka akan protes “kok bisa harga kami kemahalan gitu?”.

Kopinya, Achmad Zaky… Jangan diseruput, tenggak aja langsung. (ARN/DennySiregar)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca