Arrahmahnews.com, Moskow – Kelompok teroris yang didukung oleh AS di Suriah telah ‘membajak’ perdagangan minyak ilegal dari Daesh (ISIS), Kolonel Jenderal Sergei Rudskoy, kepala Direktorat Operasi Utama Staf Umum Rusia, mengumumkan dalam briefing pada hari Senin.
Menurut perwira senior itu, di samping perusahaan kriminal mereka, militan yang dilatih AS telah berlatih untuk menghancurkan infrastruktur minyak dan gas serta mengatur serangan terhadap pasukan pemerintah Suriah.
Baca: Kurdi Beri Hak Istimewa ke Pengusaha Israel untuk Jual Minyak Suriah
Kolonel Jenderal Rudskoy menuduh AS memberikan berbagai senjata kepada militan Arab dan Kurdi dengan imbalan bantuan dalam perdagangan minyak ilegal Suriah ke Timur Sungai Eufrat. Secara khusus, intelijen Rusia menuduh entitas yang dikontrol AS mengatur produksi ilegal dan penjualan minyak Suriah dari ladang minyak al-Omar, Conaco dan Tanak di tepi timur Sungai Eufrat.
Serangan ke Pangkalan Khmeimim
Secara terpisah, Rudskoy melaporkan bahwa teroris telah melanjutkan upaya mereka untuk mengatur serangan terhadap pasukan Rusia di Pangkalan Udara Khmeimim, Latakia, di mana kontingen militer terbatas di Suriah berada.
“Teroris terus berusaha mengatur serangan di pangkalan udara Khmeimim. Untuk melakukan ini, mereka menggunakan beberapa sistem peluncur roket dan kendaraan udara tak berawak,” ujar Rudskoy.
Baca: SDF Tukar Minyak Suriah dengan Senjata Amerika dan Israel
Rudskoy mencatat bahwa Rusia telah mengurangi operasi udara di Suriah “ke minimum,” dan sekarang fokus pada pelatihan tempur dan kegiatan pengintaian.
Intelijen militer Rusia juga menetapkan bahwa lebih dari 300 serangan teror telah mengguncang wilayah-wilayah Suriah di bawah kendali koalisi pimpinan AS di dekat Eufrat antara Juni dan Juli, menewaskan sekitar 225 orang, termasuk 205 gerilyawan dari koalisi Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi dan 20 warga sipil. (ARN)