Arrahmahnews.com, IRAN – Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran mengatakan bahwa Inggris diperkirakan akan segera membebaskan kapal tanker minyak milik Iran yang disita secara ilegal bulan lalu di lepas pantai Gibraltar, setelah kedua belah pihak bertukar dokumen tertentu untuk membuka jalan bagi pembebasan kapal supertanker itu.
Berbicara pada konferensi pers pada hari Selasa (13/08), Jalil Eslami, wakil kepala organisasi, mengatakan bahwa Teheran telah berupaya untuk mengamankan pembebasan kapal tanker minyak Grace 1, yang disita dengan kargo 2,1 juta barel minyak oleh marinir Inggris di Selat dari Gibraltar pada bulan Juli.
Baca: Kapten Kapal Supertanker Iran: Marinir Inggris Bertindak Secara Brutal
Pejabat itu mengatakan bahwa London telah menunjukkan kesediaan untuk menyelesaikan sengketa diplomatik yang telah pecah antara kedua belah pihak atas kasus ini, menambahkan, “Dokumen-dokumen tertentu telah dipertukarkan, yang akan membantu menyelesaikan masalah ini.”
“Kami berharap masalah akan diselesaikan dalam waktu dekat dan bahwa kapal dapat terus berlayar dengan bendera Republik Islam Iran,” katanya.
Baca: VIDEO: Iran Gelar Pameran Karikatur Pembajakan Kapal oleh Inggris
Inggris mengklaim bahwa kapal tanker minyak milik Iran ditangkap dengan tuduhan melanggar larangan unilateral Uni Eropa terhadap Suriah, tetapi laporan menunjukkan penyitaan itu terjadi atas permintaan Amerika Serikat.
Teheran menolak klaim London bahwa kapal tanker itu sedang menuju ke Suriah, mengecam penyitaan itu sebagai “pembajakan laut.”
Pejabat pelabuhan Iran itu selanjutnya mengatakan bahwa perebutan Grace 1 oleh Inggris berdasar pada alasan yang “bias” dan tidak jelas.
Selain itu pada hari Selasa Reuters melaporkan bahwa seorang juru bicara Gibraltar mengatakan bahwa wilayah luar negeri Inggris ini sedang berupaya “untuk mengurai masalah yang timbul sejak” penahanan Grace 1. (ARN)
Sebar:
