Arrahmahnews.com, Bahrain – Organisasi hak asasi manusia mengungkap penyiksaan dan pelecehan yang meluas terhadap tahanan politik wanita di Bahrain, yang melibatkan AS dan Inggris dalam pelanggaran HAM rezim Manama.
Dalam sebuah laporan pada hari Rabu, organisasi Amerika untuk Demokrasi & Hak Asasi Manusia di Bahrain (ADHRB) dan Institut Hak dan Demokrasi Bahrain (BIRD) mengatakan bahwa pelanggaran HAM terhadap aktivis perempuan dan pembela hak asasi manusia telah meningkat sejak 2017, ketika layanan mata-mata domestik Bahrain , Badan Keamanan Nasional, dipulihkan.
Baca: Dianiaya di Penjara, Lebih dari 600 Tahanan Bahrain Mogok Makan
Laporan setebal 135 halaman – berjudul Breaking the Silence: Bahraini Women Political Prisoners Expose Systemic Abuses (Memecah Kesunyian: Tahanan Politik Wanita Bahrain Ungkap Pelecehan Sistemik) itu menjelaskan bahwa tahanan politik wanita di Bahrain telah mengalami pelecehan di setiap tahap prosedur pidana, termasuk penangkapan ilegal, penyiksaan fisik, seksual dan psikologis untuk memaksa mereka membuat pengakuan, persidangan palsu dan kondisi penjara yang tidak manusiawi.
Baca: Dianiaya di Penjara, Lebih dari 600 Tahanan Bahrain Mogok Makan
Sejak awal 2017, kelompok tersebut telah melakukan wawancara dengan sembilan wanita, kerabat mereka atau pengacara mereka, dan ketika tersedia, mereka juga menganalisis dokumen hukum para tahanan. (ARN)
Sebar:
