arrahmahnews

Waspada Teror Kelompok Radikal, Penculikan Ninoy Karundeng Hingga Penusukan Wiranto

Wiranto, Menkopolhukam, Kriminal

Arrahmahnews.com, Jakarta – Kita masih dikejutkan oleh kasus penculikan dan penganiayaan kepada pegiat medsos Ninoy Karundeng oleh kelompok radikal, dan saat ini jagat maya dikejutkan oleh aksi penusukan yang di duga dilakukan oleh dua orang, satu lelaki dan yang kedua seorang perempuan.

Salah satu pegiat medsos Eko Kuntadhi angkat suara mengenai masalah ini, bangsa kita saat ini di teror oleh kelompok radikal, dan kita harus melawannya demi masa depan bangsa.

Baca: Video Detik-detik Menkopolhukam Diserang Oleh Orang Tak Dikenal di Pandeglang, Banten

Di Menes, Pandenglang, Banten, Menkopolhukam Wiranto di serang seorang tidak dikenal. Begitu turun dari mobil, Wiranto disambut Kapolsek disana. Tetiba, seorang lelaki membawa gunting menghampiri dan menusuknya.

Ada kabar, Wiranto terluka di bagian perut. Sementara Kapolsek terluka di bagian pinggang. Yang pasti pelaku langsung dibekuk aparat. Ada kabar, pelaku tidak sendiri. Dia hadir bersama istrinya yang juga kedapatan membawa senjata tajam untuk melakukan serangan yang sama.

Kejadian ini sungguh mengerikan. Bagaimana ancaman sudah ada di dapan mata. Peristiwa-peristiwa penyerangan kepada pejabat dan aparat secara terang-terangan adalah teror bagi bangsa ini.

Baca: Ninoy Karundeng: Rencana Pembunuhan Kapolri dan Wiranto dkk Ala Mafia Meksiko

Sebelumnya, kita juga diteror oleh kasus Ninoy. Seorang pegiat media sosial pendukung Jokowi, habis digebuki di dalam masjid. Pelakunya kini sudah digulung polisi. Ada 13 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Peristiwa terjadi di malam 30 September, di masjid sarang FPI. Wajar saja jika ada yang menyebut, tragedi Ninoy adalah tragedi G30s/FPI.

Pola-pola kekerasan seperti ini, apalagi berkenaan dengan isu-isu politik, pasti bukan soal kriminal biasa. Ini adalah semacam teror yang ditujukan kepada publik. Bukan hanya kepada korban.

Baca: Pengakuan Tersangka: Saya Diperintah Pak Kivlan Zen Tembak Luhut, Wiranto dan BG

Dan polanya akan semakin acak dan brutal. Tidak ada cara lain, gerombolan-gerombolan pemuja kekerasan ini harus dilawan dan diberangus. Jangan pernah memberi mereka ruang untuk menakut-nakuti kita. Jangan pernah memberi mereka kesenangan dengan bungkamnya kita.

Mereka harus kita lawan. Sebab, kekerasan yang mereka tularkan, akan berbahaya bagi masa depan bangsa ini. Sebagai bangsa beradab, mereka inilah sesungguhnya sampah-sampah demokrasi.

KIta ingat film Joker. Kejahatan bisa terjadi ketika orang baik, salah pengajian!. “Kesenduan bisa terjadi, ketika seorang lelaki salah kamar,” ujar Abu Kumkum. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca