arrahmahnews

Dunia Kecam Operasi Militer Turki di Suriah

Arrahmahnews.com SURIAH – Operasi militer Turki atas militan Kurdi di timur laut Suriah telah memicu gelombang kecaman dari seluruh dunia, tidak terkecuali Dewan Keamanan PBB dan Liga Arab akan mengadakan pertemuan darurat.

Dalam sebuah pos di akun Twitter-nya pada Kamis pagi, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pasukan yang berpartisipasi dalam Operation Peace Spring bergerak maju ke timur laut Sungai Eufrat menyusul serangan darat.

Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, dalam akun Twitter-nya juga menekankan tekad tentara untuk terus memerangi gerilyawan Kurdi di Suriah, yang dianggap Ankara sebagai teroris yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

BacaRibuan Teroris ISIS Diperkirakan Melarikan Diri dari Penjara Kurdi

“Turki, bertindak dalam kerangka hak-haknya yang timbul dari hukum internasional dan ‘hak membela diri’ yang diatur dalam Piagam PBB, bertekad untuk mengeringkan rawa teror yang mengancam perbatasan dan menjadi ancaman bagi seluruh dunia,” ujarnya.

“Ini adalah harapan terbesar kami bahwa opini publik dunia akan memiliki tekad yang sama dalam memerangi organisasi teroris,” tambahnya.

Turki meluncurkan operasi di timur laut Suriah pada hari Rabu, hanya beberapa hari setelah AS menarik pasukan dan meninggalkan sekutu Kurdi di sana.

Beberapa negara mengungkapkan kekhawatiran tentang kampanye militer Turki di Suriah, dan menuntut penghentian serangan.

Pada hari Rabu, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menyuarakan kekhawatiran tentang kemungkinan kebangkitan kelompok teroris Daesh Takfiri setelah operasi Turki.

Morrison mengatakan dia “sangat prihatin” tentang tindakan Turki dan menyatakan keprihatinannya tentang keselamatan warga sipil dan rakyat Kurdi kepada pemerintah Turki dan AS.

Selain itu, Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, mendesak Turki untuk menghentikan operasi militernya di Suriah.

“Saya menyerukan kepada Turki serta aktor-aktor lain untuk menghentikan operasi, seperti yang kita bicarakan, sedang berlangsung,” katanya sambil mengakui kekhawatiran keamanan Turki di perbatasan Suriahnya.

“Jika rencana Turki melibatkan penciptaan zona aman, jangan berharap Uni Eropa membayarnya,” ia memperingatkan.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri Mesir “mengutuk agresi Turki di wilayah Suriah,” dengan mengatakan serangan itu “merupakan serangan terang-terangan dan tidak dapat diterima terhadap kedaulatan negara Arab Suriah.”

Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, membahas masalah ini dengan rekannya dari Irak, Barham Salih, melalui telepon pada hari Rabu.

“Agresi Turki … merupakan perkembangan berbahaya yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional dan memperburuk situasi krisis di kawasan itu,” kata Akhbar el-Yom, juru bicara kepresidenan Mesir, Bassam Rady.

Sementara itu, Observatory Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan pemboman Turki di timur laut Suriah telah menewaskan sedikitnya 15 orang, delapan di antaranya warga sipil, dan melukai lebih dari 40 lainnya.

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pada hari Rabu bahwa tentara telah menarget 181 target militan dengan serangan udara sejak awal operasi.

BacaSekjen Hizbullah: Amerika Tak Bisa Dipercaya, Selalu Tikam Sekutu dari Belakang.

Namun, Pasukan Demokrat Suriah (SDF), aliansi anti-Damaskus yang didukung AS yang sebagian besar terdiri dari militan Kurdi, mengatakan pasukan Turki belum maju dan serangan darat mereka telah dipukul mundur di kota Tell Abyad, Suriah.

Juru bicara SDF, Mustafa Bali, juga melaporkan serangan udara Turki di sekitar penjara al-Chirkin, yang menampung para tahanan Daesh.

Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan melakukan pertemuan pada hari Kamis untuk membahas situasi di Suriah atas permintaan lima anggota badan Eropa, Inggris, Prancis, Jerman, Belgia dan Polandia.

Liga Arab juga akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Sabtu di Mesir. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca