Arab Saudi

Militer Yaman: Saudi dan Proksinya Terus Langgar Perjanjian Hodeidah

YAMAN – Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman memperingatkan pelanggaran yang berkelanjutan atas perjanjian yang didukung PBB yang ditandatangani antara perwakilan dari gerakan Houthi Ansarullah dan pemerintah mantan presiden yang disponsori Riyadh, Abd Rabbuh Mansur Hadi, di Swedia tahun lalu, mengatakan pelanggaran seperti itu telah menyebabkan kematian dan cedera ratusan warga sipil.

Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan pada hari Sabtu (14/12) bahwa koalisi pimpinan Saudi dan tentara bayarannya terus melanggar perjanjian dan terus menerapkan langkah-langkah eskalator di kota pelabuhan strategis Laut Merah Hudaydah, menekankan bahwa tindakan seperti itu akan memiliki dampak yang mengerikan.

“Sementara pasukan kami berkomitmen untuk mengimplementasikan perjanjian Stockholm, dan mengadopsi langkah-langkah sepihak seperti penarikan [pasukan] dari pelabuhan Hodeidah, menaati gencatan senjata dan mempertahankan aliran konvoi bantuan serta langkah-langkah lain, koalisi agresi dan proksinya justru menunda implementasi perjanjian itu,” kata Saree.

Baca: Al-Houthi: Di KTT Riyadh Tak Ada Langkah Kongkrit untuk Perdamaian Yaman

Ia mencatat bahwa distrik al-Durayhimi di provinsi Hodeidah masih dikepung oleh aliansi yang dipimpin Saudi dan tentara bayarannya, dan pasukan telah mencegah masuknya pasokan makanan dan obat-obatan yang diperuntukkan bagi warga yang dikepung selama hampir setahun.

Saree menyoroti bahwa pelanggaran yang berkelanjutan terhadap gencatan senjata Hodeidah sejauh ini telah menyebabkan kematian 175 orang, termasuk 63 anak-anak, 27 wanita dan 85 pria. 481 warga sipil lainnya, termasuk 169 anak-anak, 97 wanita dan 215 pria, juga mengalami luka-luka.

Pejabat senior militer Yaman itu kemudian meminta PBB dan Dewan Keamanan bertanggung jawab atas eskalasi situasi di Hodeidah.

Baca: Jubir Ansharullah ke Dubes Inggris: Tanggapan Saudi soal Inisiatif Perdamaian Yaman Tak Jelas

“Pasukan kami siap untuk menanggapi langkah bodoh atau eskalasi apa pun. Agresi koalisi dan tentara bayaran harus menanggung akibatnya jika itu terjadi,” ujar Saree menekankan.

Delegasi Ansarullah dan loyalis Hadi mengadakan putaran negosiasi damai di Rimbo, utara ibukota Swedia, Stockholm, Desember lalu. Pembicaraan menghasilkan sebuah pengumuman perjanjian. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca